Kendari, Antara Sultra - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menyebutkan delapan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota itu siap menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun 2017.
"Kedelapan SMP yang kami usulkan ini telah memenuhi standardisasi penyelenggara UNBK dengan komputer yang dimiliki sesuai dengan persyaratan," kata kepala Dinas Dikbud Kendari Makmur di Kendari, Minggu.
Untuk menjadi pelaksana UNBK katanya, jumlah komputer itu minimal 20 unit dan memiliki satu server serta masing-masing sekolah harus memiliki admin.
Ia mengatakan kedelapan sekolah tersebut adalah SMPN 2 Kendari, SMPN 3 Kendari, SMPN 4 Kendari, SMPN 5 Kendari, SMPN 6 Kendari, SMPN 9 Kendari, dan SMP Negeri 20 Kendari.
"Sedangkan tahun lalu pelaksanaan UNBK tersebut sudah terlebih dahulu diterapkan di SMPN 1 Kendari," katanya.
Menurutnya, penyelenggaraan UNBK bagi seluruh sekolah justru akan lebih efisien karena tidak membutuhkan biaya cukup besar untuk mencetak naskah ujian.
Selain itu kata dia, pengamanan lebih mudah dan kesempatan siswa untuk melihat jawaban peserta lain lebih kecil karena setiap peserta memiliki soal yang berbeda.
"Apalagi berdasarkan evaluasi ujian nasional sebelumnya, siswa justru mengaku lebih nyaman menggunakan komputer," katanya.
"Kedelapan SMP yang kami usulkan ini telah memenuhi standardisasi penyelenggara UNBK dengan komputer yang dimiliki sesuai dengan persyaratan," kata kepala Dinas Dikbud Kendari Makmur di Kendari, Minggu.
Untuk menjadi pelaksana UNBK katanya, jumlah komputer itu minimal 20 unit dan memiliki satu server serta masing-masing sekolah harus memiliki admin.
Ia mengatakan kedelapan sekolah tersebut adalah SMPN 2 Kendari, SMPN 3 Kendari, SMPN 4 Kendari, SMPN 5 Kendari, SMPN 6 Kendari, SMPN 9 Kendari, dan SMP Negeri 20 Kendari.
"Sedangkan tahun lalu pelaksanaan UNBK tersebut sudah terlebih dahulu diterapkan di SMPN 1 Kendari," katanya.
Menurutnya, penyelenggaraan UNBK bagi seluruh sekolah justru akan lebih efisien karena tidak membutuhkan biaya cukup besar untuk mencetak naskah ujian.
Selain itu kata dia, pengamanan lebih mudah dan kesempatan siswa untuk melihat jawaban peserta lain lebih kecil karena setiap peserta memiliki soal yang berbeda.
"Apalagi berdasarkan evaluasi ujian nasional sebelumnya, siswa justru mengaku lebih nyaman menggunakan komputer," katanya.