Kendari (Antara Sultra) - Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Tenggara mengecam Front Pembela Islam yang telah memplesetkan pidato Megawati Soekarnoputri saat pidato HUT PDIP sehingga seakan-akan dinilai menghina rukun Islam.

Wakil ketua DPD PDIP Sultra, Nursalam Lada, di Kendari, saat memberikan kerangan pers mengatakan pidato Megawati saat ini hanya untuk kepentingan bangsa.

"Bagi kami NKRI adalah harga mati, apa yang dilakukan pimpinan FPI Habib Rizieq kami nilai merongrong kebhinekaan kita dan cenderung tidak mengakui simbol-simbol negara seperti Pancasila," katanya.

Nursalam mengatakan, Megawati saat itu mengingatkan agar rakyat Indonesia mempertahankan budaya dan adat istiadatnya, sebagaimana pesan Presiden pertama Indonesia, Sukarno.

"Ada kalimat yang disampaikan Megawati sat itu yang kemudian diplesetkan oleh FPI sehingga seakan akan Megawati menistakan agama.

Nur Salam meminta kepada aparat agar organisasi massa yang mencoba merongrong kebhinekaan agar diberi sanksi tegas.

"Kami meminta penegak hukum agar kepada ormas yang mencoba memaksakan ideologi tidak perlu menunggu delik aduan untuk diproses hukum. Bagi PDIP setiap organisasi yang mencoba merongrong kebhinekaan maka harus diberi sanksi atau dibubarkan," katanya.

Ketua Badan Penanggulangan Bencana PDIP Sultra, Umar Bonte mengatakan kader PDIP telah mendapatkan instruksi dari pusat untuk siaga menghadapi FPI, saat ini sedang dikonsolidasikan untuk bersiap ke Jakarta jika dibutuhkan.

"Kalau Rizieq tidak segera diproses hukum maka kami akan segera ke Jakarta dan memimpin gerakan besar mendesak pihak-pihak terkait. Saat ini kami meminta kepada seluruh kader untuk melakukan pengecaman di seluruh Indonesia terkait pernyataan Rizieq," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024