Rumbia (Antara Sultra) - Pemerintah Kabupaten Bombana menjadikan Kecamatan Poleang Barat sebagai sentra produk pangan olahan daerah.

Penjabat Bupati Bombana Siti Saleha di Rumbia, Jumat, mengatakan berdasarkan potensi alam dan bahan baku yang ada, produk pangan olahan di Poleang Barat berasal dari pisang.

"Tentunya penentuan titik-titik sentra pengembangan produk olahan, berdasarkan ketersedian sumber daya alam dan bahan baku yang ada," katanya.

Camat Poleang Barat, Anton Ferdinan, mengatakan aneka produk pangan olahan berbahan dasar pisang itu dikelola secara `home industry` di wilayahnya.

Produk yang telah banyak dihasilkan itu diproses oleh Taman Teknologi Pertanian (TTP) Bombana yang terletak di Desa Ranokomea.

"Pangan olahan yang diproduksi di TTP Bombana diberi merek Krisang (Kripik Pisang) berbagai rasa," katanya.

Mulai yang original, rasa manis, rasa coklat dan rasa asin, kata Anton, sudah diproduksi oleh TTP Bombana, termasuk selai pisang dengan merek DeBomb (Dempo Bombana).

"Kita tentu berharap pioner inovasi produksi pangan olahan yang aman bisa dimulai dari TTP Bombana. Selanjutnya pelaku IKM lainnya dapat mencontoh cara produksi pangan yang benar dari sini," katanya.

Menurut Anton, pemberlakuan pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) menjadi peluang usaha terhadap produk pangan olahan tersebut asalkan bisa dikemas berstandar internasional sesuai pesanan.

"Dengan berlakunya pasar MEA, maka ini adalah peluang pasar, tetapi produk olahan pangan lokal perlu meningkatkan kualitas produknya agar bisa berdaya saing," kata Anton.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024