Gereja yang menjadi pantauan pertama jenderal bintang satu bersama unsur TNI itu adalah gereja Ora Et Labora, yang bersampingan dengan Mesjid Agung Al-Kautsar Mandonga Kota Kendari.
Hanya beberapa menit Kapolda bersama rombongan di gereja itu kemudian langsung melakukan pemantauan di gereja Santo Clemen's di simpang tiga Jalan Saranani, kemudian ke gereja Imanuel dan gereja-gereja lain di Kota Lama Kendari.
"Pantauan yang dilakukan malam ini, tidak hanya kepada gereja-geraja yang melakukan ibadah malam Natal, namun yang terpenting adalah meninjau sejumlah pos pengamanan (Pospam) yang berada di sejumlah gereja di Kota Kendari," ujar Kapolda kepada sejumlah awak media.
Kapolda Agung Sabar Santoso mengatakan, pemantauan yang dilakukan tidak lain dalam rangka mengecek kesiapan para anggota yang berada di lapangan sejauh mana kesiapan para personel dalam mengamankan jalannya malam natal ini.
Menurut Kapolda, dari hasil pemantau yang dilakukan, patut di syukuri bahwa kegiatan keagaaman berjalan dengan baik dan hingga kini situasi aman dan masih terkendali mengingat anggota Polri bersama TNI dan komponen masyarakat dalam menjaga keamanan.
"Kita patut bersyukur karena kegiatan keagamaan malam ini, hingga esok pada hari Natal (25/12) berjalan lancar dan aman," tuturnya.
Ketua Majelis Gereja Ora Et Labora Kendari, Effendy Patulak mengatakan, rasa terima kasih kepada aparat kepolisian dan unsur TNI yang bersama-sama bertugas untuk memberi rasa aman kepada seluruh jemaat yang melaksanakan misa Natal malam ini.
"Yang patut kita syukuri bahwa, toleransi antarumat beragama khususnya di Kota Kendari dan Sultra pada umumnya berlangsung cukup damai sejak dulu hingga sekarang," ujarnya.
Menurut Effendy, malam Natal di gereja Ora Et Labora itu, diikuti sedikitnya 750-800 jemaat, dan puncak kegiatan Natal pada Minggu (25/12) diperkirakan akan diikuti hingga 1.000-1.200 jemaat.
Sementara pendeta FN.Bonde yang ditemui terpisah mengatakan, adapun tema Natal 2016 ini adalah 'Jadilah Manusia Baru di Dalam Kristus Jesus'.