Kendari (Antara News) - Warga Aceh yang ada di Kota Kendari dan Sulawesi Tenggara (Sultra) pada umumnya menyampaikan duka yang mendalam atas musibah gempa bumi yang menimpa saudara di Aceh, khususnya di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh (6/12) pukul 05.30 WIB.

Salah seorang warga Aceh yang bertugas di Kendari Sultra, Khairul, Kamis mengatakan, dirinya merasa terpukul dan terkejut setelah menerima informasi dari keluarganya atas musibah gempa yang berkekuatan 6,5 SR itu.

Ia mengatakan, walaupun Kota Aceh, ibu kota provinsi tempat tinggal keluarganya dengan lokasi gempa di Kabupaten Pidie Jaya yang jaraknya hampir 200-an kilometer itu, namun terasa getaran guncangan cukup besar di hampir semua kabupaten yang satu daratan.

"Meski tidak ada keluarga saya menjadi korban dalam peristiwa gempa bumi ini, namun sebagai putra Aceh merasa sedih dan terpukul atas musibah ini," ujarnya.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang terjadi adalah gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,5 SR. BMKG telah memastikan gempa Aceh ini tidak memicu tsunami.

Guncangan kuat terjadi di beberapa wilayah seperti Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar, Sabang, Bireun, Lhokseumawe, Usugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG.

Khairul, yang juga Kepala Cabang PT Taspen (persero) Cabang Kendari itu mengharapkan, gempa yang terjadi Selasa (6/12) pagi itu, tidak ada lagi kejadian yang sama ke depannya.

"Saya juga mengajak kepada kita semua untuk menyempatkan waktu dalam setiap ibadah untuk menyisipkan berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa untuk memberikan kesembuhan bagi para korban yang terluka dan memberi tempat terbaik kepada mereka yang telah meninggal dunia, serta memberikan kekuatan iman dan ikhlas bagi keluarga yang ditinggalkan, agar selalu tabah menghadapi cobaan ini," ujarnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024