Sentul, Jawa Barat (Antara News) - Presiden Joko Widodo mengatakan para guru perlu mengajarkan etika dan nilai kebangsaan kepada para pelajar, baik bagi kehidupan keseharian maupun dalam menggunakan media sosial.

        "Saya sampaikan yang berkaitan dengan nilai-nilai karakter bangsa Indonesia, nilai-nilai etika, nilai-nilai kejujuran, nilai-nilai kedisiplinan, nilai-nilai optimisme, nilai-nilai kerja keras, mohon agar ini juga terus disuntikkan kepada anak-anak didik kita," kata Presiden.

        Presiden mengemukakan itu, dalam sambutannya saat menghadiri peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-71 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Sentul International Convention Center, Jawa Barat pada Minggu.

        Menurut Jokowi, pengajaran etika dan adab sosial penting untuk dilakukan selain mata pelajaran baku untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

        Presiden menjelaskan, persaingan antar negara akan semakin ketat pada 2030-2040 sehingga Indonesia perlu menyiapkan pemudanya.

        "Kita akan memiliki bonus demografi anak-anak produktif yang itu nanti menjadi kekuatan dan modal negara kita dalam bersaing dengan negara-negara yang lain," jelas Presiden.

        Selain itu, Jokowi meminta para pengajar juga mengajarkan karakter kebangsaan kepada siswa-siswi dalam memanfaatkan media sosial.

        Beberapa waktu belakangan, begitu banyak ujaran kebencian maupun pernyataan yang saling menjatuhkan antar warga dalam media sosial.

        Kepala Negara mengatakan hal negatif tersebut bukanlah tata nilai sosial Indonesia yang seharusnya.

        "Inilah tugas bapak ibu guru untuk memberitahu kepada anak didik kita karena nilai-nilai keIndonesiaan kita bukan itu. Hati-hati ini bisa infiltrasi asing masuk ke negara kita dengan cara-cara melemahkan seperti itu, memecah belah seperti itu, hati-hati," ujar Presiden.

        Jokowi juga mengapresiasi jasa dan pengabdian para guru saat peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-71 PGRI tersebut.

        "Saya percaya satu orang hebat bisa melahirkan beberapa karya hebat. Tapi satu guru hebat, bisa melahirkan ribuan orang hebat. Dirgahayu guru Indonesia," tutup Jokowi dalam pidatonya.

        Kemudian melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 94/TK/2016 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan, Presiden memberikan penghargaan kepada 52 guru dan tenaga kependidikan.

        Puncak Hari Guru Nasional tahun ini di SICC diikuti oleh sebanyak 14.000-an guru dan tenaga kependidikan.

Pewarta : Bayu Prasetyo
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024