Kendari (Antara News) - Tentara Nasional Indonesia memperkuat tim gabungan Badan Narkotika Nasional bersama jajaran Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara dalam pemberantasan peredaran narkoba.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Sunarto di Kendari, Selasa, mengatakan dari unsur TNI menurunkan Polisi Militer agar tim gabungan dalam melakukan inspeksi mendadak di sejumlah lokasi yang mencurigakan berjalan optimal.
"Sudah menjadi rahasia umum bahwa bisnis narkoba saat ini sudah merambah semua elemen sehingga penindakannya harus dilakukan oleh tim gabungan yang solid," katanya.
Salah satu sasaran razia peredaraan narkoba adalah tempat hiburan malam (THM) karena disinyalir pengguna narkoba adalah mereka yang beraktivitas di tempat itu.
"Berdasarkan pengalaman dan pengakuan beberapa pelaku yang sudah tertangkap, umumnya mereka beraktivitas di THM sehingga secara periodik harus di inspeksi mendadak," katanya.
Ia mengatakan pada razia akhir pekan lalu petugas menemukan 10 pekerja THM yang positif memakai zat adiktif dengan alasan tertentu.
"Di antara mereka berdalih bahwa tidak tahu kalau obat yang disuguhkan membahayakan atau terlarang. Ada pula yang mengatakan obat yang dikonsumsi untuk daya tahan tubuh," katanya.
Bagi karyawan THM yang positif memakai narkoba, berdasarkan tes urine, akan direhabilitasi dan mungkin juga diproses hukum kalau perannya tidak sekadar pemakai.
Terungkapnya pengguna narkoba di THM dapat menjadi petunjuk bagi aparat BNN dan kepolisian untuk menelusuri aliran narkoba yang masuk THM maupun peredarannya di Kota Kendari.
"Kita berharap karyawan THM yang positif memakai zat adiktif mau terbuka menyebutkan pemasok barang terlarang tersebut sehingga dapat diusut tuntas," katanya.

Pewarta : Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024