Jakarta (Antara News) -  Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian melalui pengeras suara menyerukan untuk tenang kepada masing-masing pihak dalam kericuhan demonstrasi dugaan penistaan agama, Jumat.

        "Harap tenang, kepolisian juga tenang, kita bersama umat muslim membuat tenang. Kapolri akan sampaikan perintah," kata Panglima TNI melalui pengeras suara.

        Kapolri Jenderal Tito Karnavian kemudian menyampaikan seruannya melalui pengeras suara.

        "Saya Kapolri Jenderal Tito Karnavian minta seluruh anggota Polri hentikan tembakan gas air mata," kata Kapolri melalui pengeras suara.

        Sementara itu, dalam aksi untuk membubarkan para pendemo yang masih bertahan tersebut terjadi sejumlah kericuhan.

        Aparat keamanan mulai menembakkan gas air mata ke arah ratusan demonstran yang bertahan di depan Istana Merdeka dan Jalan Merdeka Barat, pada Jumat pukul 19.35 WIB.

        Belum diketahui apa pemicu aparat meletuskan gas air mata. Tetapi sebelum gas air mata diletuskan, tampak aparat mengamankan seorang yang diduga provokator yang mengenakan kaos hitam, demikian pantauan Antara.

        Saat ini, suasana di jalan depan Istana Negara mengarah ke Patung Kuda mulai ricuh. Aparat juga mulai menyemprotkan air dari "water canon" ke arah demonstran untuk membubarkan massa.

        Aksi pembubaran oleh polisi itu sempat dilawan oleh massa dengan lemparan botol minuman dan potongan kayu ke arah polisi.

         Massa yang terkena gas air mata bubar, bahkan efek gas air mata sempat dirasakan hingga jarak ratusan meter.

        Aparat kepolisian juga terlihat bentrok dengan massa pengunjuk rasa dugaan penistaan agama di sekitar belakang RRI, Jalan Abdul Muis.

         Dari pantauan Antara, terlihat beberapa pihak yang menggunakan kayu dalam bentrok tersebut.

Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga dan Michael Teguh AS
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024