Kendari (Antara News) - Aksi ratusan mahasiswa di Kota Kendari sejak Jumat pagi hingga sore berlangsung aman dan tertib.

Sedikitnya ada lima kelompok pengunjukrasa yang menyampaikan orasi terkait pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka membawa spanduk dan pamflet agar orang nomor satu Jakarta itu diproses secara hukum.

"Kami juga harap agar aparat kepolisian bekerja secara profesional, hukum harus ditegakan dan jangan ada intervensi dalam penanganan kasus yang diduga dilakukan Ahok," ujar juru bicara aksi unjuk rasa dari HMI Kendari.

Massa yang melakukan aksi dari pagi hingga menjelang sore tersebut berasal dari beberapa lembaga di antaranya Gema Pembebasan, KAMMI, HMI, Mahasiswa Muhammadiyah, IAIN Kendari dan Laskar Muda Pembela NKRI Kota Kendari.

Kabag Ops Polresta Kendari Kompol Febri saat ditemui di lapangan mengatakan, pihaknya mengerahkan sedikitnya 450 personel untuk mengamankan aksi damai pada sejumlah elemen masyarakat di kota ini.

Ia mengatakan, pengamanan terpusat pada empat titik, yakni di kawasan gedung DPRD Sultra, Alun-alun Tugu Religi Kendari, pertigaan Kampus UHO dan bundaran Mandonga.

"Personel pengamanan itu merupakan gabungan dari Polres dan Polsek-Polsek dalam wilayah hukum Polrestas Kendari," kata Febri.

"Kami mengimbau masyarakat yang menyampaikan aspirasi hendaknya dengan tertib dan tidak mengganggu aktivitas warga lainnya," katanya.

Dia mengatakan, pengamanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian bersifat humanis sesuai instruksi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

"Kita juga melibatkan Polwan sebanyak 40 orang membatu pengamanan dan 14 orang di antaranya adalah polisi berjilbab," katanya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024