Jakarta (Antara News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM di Istana Negara Jakarta, Jumat.

        Pelantikan Menteri ESDM diketahui meluas sesaat sebelum jadwal keberangkatan Presiden Jokowi untuk kunjungan kerja (kunker) ke Kalimantan Barat (Kalbar).

        Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar juga telah berada di Istana Negara, Jakarta, dan mendapatkan ucapan selamat dari berbagai pihak.

        Ignasius Jonan diangkat sebagai Menteri ESDM Kabinet Kerja sisa masa jabatan 2014-2019 melalui Keputusan Presiden Nomor 114/P/2016 tentang pengangkatan Menteri ESDM Kabinet Kerja untuk sisa masa jabatan 2014-2019.

        Sedangkan Arcandra Tahar diangkat sebagai Wakil Menteri ESDM diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 115/P/2016.

        Presiden Jokowi sebelum melantik mengambil sumpah keduanya di Istana Negara Jakarta.

        Presiden dijadwalkan kunker ke Kalbar bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma Jakarta pada Kamis (14/10) sekitar pukul 14.30 WIB.

        Namun sebelum keberangkatan tersebut, Presiden Jokowi melantik kedua pejabat tersebut untuk duduk di Kementerian ESDM.

        Pada kesempatan pelantikan tersebut hadir para pejabat negara termasuk para Menteri Kabinet Kerja di antaranya Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

        Presiden Joko Widodo menegaskan keinginannya kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar agar melakukan reformasi besar-besaran pada sektor energi dan sumber daya mineral.

        "Saya yakin keduanya adalah figur-figur profesional yang tepat yang berani yang punya kompetensi untuk melakukan reformasi besar-besaran di ESDM," kata Presiden.

        Ia juga menegaskan reformasi di sektor energi terkait erat dengan isu pembenahan manajemen.

        Oleh karena itu, Presiden meminta agar penunjukan Jonan dan Arcandra tidak dikaitkan dengan isu politik ataupun isu personal.  "Ini isu manajemen jangan ditarik ke isu-isu personal ke isu politik," katanya.

        Menurut dia, sektor energi yang memerlukan reformasi besar-besaran memerlukan sosok yang kompeten dan tepat untuk mampu mencarikan solusi di dalamnya.

        Meskipun bukan sesuatu yang mudah, Presiden yakin kolaborasi Jonan dan Arcandra diharapkan akan mampu menyelesaikan persoalan di sektor energi. "Saya yakin Pak Menteri dan Wakil Menteri bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada di ESDM dan menjadi sebuah 'team work' yang baik," kata Jokowi.

        Presiden ketika dikonfirmasi wartawan berulang kali menegaskan penunjukan kedua sosok tersebut benar-benar terkait isu manajemen.

        Oleh karena itu, Presiden berpesan agar tidak menyangkutpautkan penunjukan Jonan-Arcandra dengan persoalan yang berbau politis. "Sekali lagi ini isu manajemen, isu manajemen," katanya.

        Presiden sangat yakin kedua sosok tersebut merupakan figur dengan kompetensi yang tepat meskipun keduanya diakui Presiden sebagai sosok yang keras kepala.

        Namun Presiden mengapresiasi kebiasaan keduanya untuk terjun langsung ke lapangan demi melakukan pembenahan. "Tugas ini bukan tugas yang mudah tapi saya yakin Pak Menteri dan Wakil Menteri bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada di ESDM," kata Presiden.

        Pengangkatan Jonan dan Arcandra untuk mengisi kekosongan di pucuk pimpinan Kementerian ESDM sekaligus merealisasikan janji Presiden Jokowi untuk memilih Menteri ESDM dari kalangan profesional.
 
        Ketua DPR Ade Komarudin menilai Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar merupakan pasangan ideal di Kemeterian ESDM, karena masing-masing memiliki reputasi yang mumpuni. "Pak Jonan sebagai Menteri ESDM dan Pak Arcandra sebagai Wakil Menteri ESDM merupakan pasangan yang cukup ideal dan keduanya memiliki reputasi mumpuni," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Jumat.

        Dia mengatakan, Jonan merupakan sosok yang membuat "legacy" atas peta perhubungan di Indonesia karena pernah menjadi Menteri Perhubungan dan Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (KAI).

        Menurut dia, Arcandra merupakan sosok intelektual dan berpengalaman di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral sehingga mumpuni di bidang tersebut.

        "Kita jangan mengulangi peristiwa ketika Pak Habibie menyekolahkan anak-anak bangsa ke luar negeri di bidang pesawat menjadi ahli di IPTN. Lalu IPTN kena badai politik lalu perlahan mereka keluar dan kerja di luar negeri," ujarnya.

        Dia mengatakan, Jonan merupakan sosok yang hebat sehingga tidak mungkin menjadi boneka bagi Archandra.

        Selain itu, menurut dia, posisi Wakil Menteri ESDM tidak melanggar konstitusi namun posisi Wamen di pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak sebanyak pemerintahan lalu.  "Saya nilai tidak melanggar (konstitusi), posisi Wamen saat ini tidak sebanyak yang lalu dan Kementerian ESDM cukup berat (kerjanya)," katanya.

         Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar yang baru dilantik bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan akan melanjutkan program kerja yang sudah ada dan berjalan di kementerian tersebut.

        "Program yang ada dan sudah berjalan nanti akan dilanjutkan, saya sama pak menteri akan diskusi gimana kedepannya. Tentu kita akan merencanakan yang terbaik buat bangsa," kata Arcandra di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.

        Dia mengatakan program kerja tersebut termasuk proyek pengembangan Blok Masela. Dia juga meyakini dirinya dan Menteri ESDM Jonan bisa mendongkrak industri energi Indonesia.

         Arcandra mengungkapkan pesan Presiden Joko Widodo yang menunjuknya sebagai Wakil Menteri ESDM agar bekerja sama dengan Ignasius Jonan selaku Menteri ESDM dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sektor energi.

        "Sesuai yang disumpah kan, beliau meminta bahwa kedepan kami berdua bisa bekerja sama dengan baik dalam sektor energi dan sumberdaya mineral," kata dia.

         Arcandra Tahar juga memastikan seluruh persoalan terkait dirinya telah selesai sebelum pelantikannya sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

        "Saya kira semua persoalannya sudah diselesaikan dan Alhamdulilah saya sekarang dilantik oleh Bapak Presiden," kata Arcandra Tahar setelah pelantikan Menteri ESDM dan Wakil Menteri ESDM di Istana Negara Jakarta, Jumat.

        Setelah dilantik, Arcandra mengatakan akan bekerja sama dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam hal merevitalisasi sektor energi di Indonesia.

        Ia menambahkan Indonesia membutuhkan figur seperti Jonan untuk mewujudkan reformasi sektor energi. "Dalam hal ini kita butuh figur Pak Jonan dan saya sepenuhnya akan mendukung Pak Jonan dalam menjalankan tugas-tugas di Kementerian ESDM," katanya.

        Sebagaimana Jonan yang dihubungi Istana pada sekitar pukul 11.00 WIB siang ini, Arcandra mengaku baru dihubungi beberapa jam sebelum pelantikan atas dirinya yang dilakukan pada pukul 13.30 WIB. "Kayaknya beberapa jam sebelum ini," kata Arcandra.

        Ia mengaku tidak mempersoalkan status dan penunjukkan dirinya sebagai wakil menteri sedangkan sebelumnya ia justru diangkat sebagai Menteri ESDM.

        "Seperti yang pernah saya ucapkan semoga niat saya pulang diluruskan kembali. Dimana pun ditempatkan dan ini adalah keputusan terbaik yang diambil oleh Bapak Presiden dan saya siap untuk mengabdi dimanapun dan kapanpun," katanya.

        Menurut dia, sudah menjadi konsekuensi bagi dirinya sebagai orang Indonesia yang bersedia untuk pulang dan mengabdi bagi bangsa dan negara.

        Sementara terkait posisi Wakil Menteri ESDM yang sebelumnya tidak ada dalam nomenklatur, Arcandra menganggap Presiden tentu memiliki pertimbangan khusus atas posisi tersebut. "Sebagai warga negara Indonesia tentu saya harus mendukung apapun yang diputuskan oleh Bapak Presiden," kata pria berdarah Padang itu.

Pewarta : Hanni Sofia Soepardi
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024