Kendari (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuka peluang bagi investor yang ingin berinvestasi untuk mengembangkan teknologi pertanian di daerah itu.

"Untuk mewujudkan pertanian modern di daerah ini salah satu upaya adalah menggandeng investor luar daerah untuk mengembangkan teknologi pertanian di daerah ini," kata kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra Muhammad Nasir, di Kendari, Rabu.

Ia mengatakan, petani sudah saatnya menggunakan berbagai alat canggih dalam meningkatkan hasil produksi pertanian misalnya alat canggih yang dapat membantu petani mengolah lahan secara cepat dan luas dan waktu yang singkat seperti traktor pembajak sawah.

"Karena sebentar lagi kita masuk dalam musim tanam maka alat pengolah lahan ini pasti sangat dibutuhkan, karena itu kita mendorong petani untuk bekerjasama," katanya.

Menurut Nasir pemerintah sudah terlibat atau mengintervensi Petani dalam membantu menyiapkan alat mesin pertanian tetapi jumlahnya terbatas tidak sesuai dengan keinginan secara keseluruhan para petani.
"Untuk itu kita membutuhkan kehadiran pihak swasta untuk berinvestasi dalam pengembangan industri pertanian atau teknologi pertanian yang bisa dikerjasamakan dengan para petani," katanya.

Muhammad Nasir yakin jika ada investor luar yang tertarik untuk mengembangkan teknologi pertanian di Sultra maka akan memberikan keuntungan semua pihak karena akan mendorong produksi pangan di Sultra atau meningkatkan target produksi pangan dalam mendukung Swasembada pangan nasional.

"Sultra memiliki luas sawah yang berproduksi yakni seluas 121 ribu hektar yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Sultra sedangkan rata-rata produksi per tahun saat ini mencapai 660.000 ton gabah kering giling per tahun," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024