Bandung (Antara News) - Pelatih tim sofbol putra Jawa Timur Khaerul Abdullah menilai Sulawesi Tenggara pantas mendapatkan medali emas sofbol putra pergelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/Jawa Barat dalam pertandingan final di lapangan sofbol Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu.

        "Mereka memang pantas dapat emas dengan melihat pertandingan mereka di mana saat menyerang dan bertahan sudah sangat sempurna," kata Khaerul saat dihubungi.

        Menurut dia, tim Sulawesi Tenggara pantas disebut sebagai tim juara jika dilihat dari persiapannya sejak jauh-jauh hari dengan ditambah melakukan try out ke Filipina selama empat bulan untuk menghadapi pergelaran ini.

        "Mereka tampak tidak main-main dalam mempersiapkan ini dengan melakukan persiapan jauh hari termasuk try out di Filipina empat bulan," tuturnya.

        Khaerul menceritakan tim asuhannya sesungguhnya memiliki modal bagus dalam final setelah pada hari sebelumnya di partai semifinal Jawa Timur bisa menang dengan mudah 9-0 atas Sulawesi Tenggara dengan performa dari tim yang menurutnya sangat sempurna.

        "Di semifinal kami main sempurna pitcher bisa memberikan lemparan tepat sasaran, namun keadaan berbalik saat final, sejak inning satu sudah ada pemukul lawan yang bisa pukul ke luar pagar, sejak itu kami agak berat untuk mengejar skor tertinggal 2-0 terlebih pitcher juga sudah kedodoran di inning-inning selanjutnya sehingga kami kalah 6-3 dari Sultra dalam tujuh inning," ujarnya.

        Selain masalah dari internal tim dalam partai final itu, dia juga menyayangkan suporter Jawa Timur yang memberikan dukungan dengan terlalu bising sehingga mengganggu instruksi yang diberikan pada pemain terutama saat keadaan bertahan.

        "Situasi di partai final itu sungguh berbeda, instruksi saya seperti tidak sampai ke pemain terutama saat bertahan karena mungkin tertutup suara tabuhan gendang suporter, padahal saya sendiri sudah minta diam sejenak saat bertahan," tuturnya.

        Dengan kekalahan itu, tim Jawa Timur berhak mendapat medali perak pertamanya dari cabang sofbol setelah selama mengikuti pergelaran PON, Jawa Timur hanya mampu meraih medali perunggu di PON 2004 Palembang dan 2012 Riau yang kala itu dimenangkan tim putrinya.

        "Atas capaian ini ada bangganya juga karena melebihi target sebenarnya ini, namun yang kami sesalkan banyak pemain kami termasuk dua pitcher andalan di PON depan ada kemungkinan tidak bisa bermain karena usia yang sudah di atas 30 tahun," katanya.

        Karenanya dia menginginkan adanya program pembinaan sejak dini yang dilakukan pengurus provinsi untuk sofbol sehingga prestasi Jawa Timur dalam cabang olahraga sofbol juga mengalami peningkatan.

        "Seperti Sultra itu berhasil persiapan cukup lama mulai ikut Kejurnas junior, senior open turnamen, dan hasilnya mereka dalam empat tahun terakhir merajai sofbol nasional hasilnya memang signifikan sekali, mereka dari pra-PON ada di peringkat lima dan bisa merangkak ke peringkat satu sekarang, Jawa Timur harus seperti itu," ucapnya.

        Dengan hasil hari terakhir pertandingan cabang olahraga sofbol putra, tim Sulawesi Tenggara berhasil menjadi jawara dan mendapatkan medali emas, disusul Jawa Timur di tempat kedua yang mendapatkan medali perak dan Kalimantan Timur dengan medali perunggu karena saat semifinal berhasil mengalahkan tuan rumah Jawa Barat, namun kalah dalam pertandingan "page system" melawan Sulawesi Tenggara.

Pewarta : Ricky Prayoga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024