Oleh Suparman

Kendari (Antara News) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) Mohamad Ali Irfan mengaku mendapatkan teror dari internal Kemenag Sultra yang diduga imbas dari mutasi pejabat di instansi tersebut.
"Saya menerima teror di HP saya dan HP Istri saya lewat WhatsApp, isu tersebut membuat pertengkaran dalam keluarga kami. Itu adalah pola sistemik untuk menghancurkan saya," kata Mohamad Ali Irfan sembari menunjukan teror melalui WhatsAppnya kepada rekan wartawan di Kendari, Sabtu.
Ia mengaku, teror itu bermaksus merusak hubungan rumah tangganya yang menudingya telah melakukan perselingkuhan bersama staf Kemenag Sultra.
"Saya menilai tuduhan tersebut adalah imbas proses mutasi ditubuh Kementerian Agama Sultra beberapa bulan lalu. Diduga ada beberapa oknum yang tidak suka dilengserkan dari jabatannya yang ditengarai sebagai "Jabatan Basah", katanya.
Ali Irfan menegaskan, kalau pelaku firnah merupakan orang terdekat dan orang tersebut adalah pegawai didalam Kementerian Agama Sultra sendiri yang merasa terusik dan tidak senang karena dimutasi.
"Belum bisa saya sebutkan inisial namanya siapa, yang jelas dia adalah kaum Hawa dan pelakunya itu lebih dari satu orang. Saya tantang mereka silahkan tunjukkan bukti kalau memang tuduhan terhadap saya itu benar. Sebelum ada mutasi besar-besaran sesuai hasil lelang jabatan, saya tenang-tenang saja tidak pernah dengar isu apapun, tetapi setelah itu baru ada riak," katanya.
Ia mengaku telah menyerahkan dab melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian dan menunggu hasil penyidikan.
"Jika pegawai Kemenag yang diduga sebagai pelaku fitnah itu terbukti melakukannya maka ia tidak segan-segan akan dipecat karena telah merusak citra Kementerian Agam," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024