Kendari (Antara News) - Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang merekomendasikan Abdul Rasak dan Haris Andi Surahman untuk maju dalam pemilihan wali kota (Pilwali) Kendari pada Pilkada serentak 2017 belum final.
Ketua Umum DPP Golkar, Setya Novanto mengatakan, sejauh ini DPP belum mengeluarkan surat keputusan terkait pencalonan bagi kedua pasangan calon wali kota Kendari yang menggunakan pintu Golkar, katanya sesaat akan menghadiri pelantikan dan pengukuhan pengurus DPD I dan DPD II Golkar Se-Sultra periode 2015-2020 di kendari, Selasa.
Ia mentatakan, keputusan sudah final jika dirinya sebagai Ketua Umum sudah menandatangani SK pencalonan. Proses pencalonan Abdul Rasak-Haris Andi Surahman hingga saat ini masih di tingkat badan pemenangan pemilu (Bappilu).
"Itu masih di pemenangan wilayah, Pak Ahmad Mus," kata Novanto ketika ditanya soal pencalonan Rasak-Haris tersbut.
Novanto melanjutkan, setelah proses di Bappilu maka akan dilakukan evaluasi. Jika lolos evaluasi baru kemudian diterbitkan SK rekomendasi pencalonan yang ditandatangani ketua umum dan sekjen.
Setya Novanto mengaku dari tujuh daerah pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 yang ada di Sultra, Golkar tidak berambisi untuk menang di semua daerah. Target kemenangan yakni 60 persen atau empat daerah pilkada sudah luar biasa.
"Golkar tidak perlu berambisi, yang pasti bahwa dari tujuh daerah yang akan melakukan pilkada, 3-4 daerah saja yang dimenangkan dan diusung Golkar sudah luar biasa," ujaranya.
Yang menariknya dalam proses pengukuhan pengurus DPD I dan DPD II Partai Golkar se-Sultra yang dipusatkan di lapangan Benu-Benua Kota Kendari itu, sedikitnya ada tiga calon kandidat Wali Kota Kendari ikut hadir dan menggunakan pakaian berwarna Golkar.
Diantara para kandidat yang sama-sama mengklaim diusung Partai Golkar adalah Andi Muzakir Mustafa (mantan Wakil Wali Kota Kendari), Adriatma Dwi Putra (Sekertaris DPW PAN Sultra) dan Abdul Rasak (Ketua DPRD Kota Kendari) dan wakilnya Haris Andi Surahman (pengurus DPP Golkar).
Ketua Umum DPP Golkar, Setya Novanto mengatakan, sejauh ini DPP belum mengeluarkan surat keputusan terkait pencalonan bagi kedua pasangan calon wali kota Kendari yang menggunakan pintu Golkar, katanya sesaat akan menghadiri pelantikan dan pengukuhan pengurus DPD I dan DPD II Golkar Se-Sultra periode 2015-2020 di kendari, Selasa.
Ia mentatakan, keputusan sudah final jika dirinya sebagai Ketua Umum sudah menandatangani SK pencalonan. Proses pencalonan Abdul Rasak-Haris Andi Surahman hingga saat ini masih di tingkat badan pemenangan pemilu (Bappilu).
"Itu masih di pemenangan wilayah, Pak Ahmad Mus," kata Novanto ketika ditanya soal pencalonan Rasak-Haris tersbut.
Novanto melanjutkan, setelah proses di Bappilu maka akan dilakukan evaluasi. Jika lolos evaluasi baru kemudian diterbitkan SK rekomendasi pencalonan yang ditandatangani ketua umum dan sekjen.
Setya Novanto mengaku dari tujuh daerah pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 yang ada di Sultra, Golkar tidak berambisi untuk menang di semua daerah. Target kemenangan yakni 60 persen atau empat daerah pilkada sudah luar biasa.
"Golkar tidak perlu berambisi, yang pasti bahwa dari tujuh daerah yang akan melakukan pilkada, 3-4 daerah saja yang dimenangkan dan diusung Golkar sudah luar biasa," ujaranya.
Yang menariknya dalam proses pengukuhan pengurus DPD I dan DPD II Partai Golkar se-Sultra yang dipusatkan di lapangan Benu-Benua Kota Kendari itu, sedikitnya ada tiga calon kandidat Wali Kota Kendari ikut hadir dan menggunakan pakaian berwarna Golkar.
Diantara para kandidat yang sama-sama mengklaim diusung Partai Golkar adalah Andi Muzakir Mustafa (mantan Wakil Wali Kota Kendari), Adriatma Dwi Putra (Sekertaris DPW PAN Sultra) dan Abdul Rasak (Ketua DPRD Kota Kendari) dan wakilnya Haris Andi Surahman (pengurus DPP Golkar).