Kendari (Antara News) - Anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Nursalam Lada mengimbau para nelayan di daerah itu agar mewaspadai cuaca buruk saat melaut karena kondisi tersebut berpotensi menimbulkan badai gelombang yang mengancam keselamatan para nelayan.

"Cuaca buruk di wilayah Sultra saat ini sewaktu-waktu bisa memunculkan badai gelombang laut yang bisa membahayakan keselamatan para nelayan dan pelayaran kapal-kapal rakyat," katanya di Kendari, Kamis.

Nursalam menyampaikan imbauan tersebut menyusul terjadinya musibah pelayaran yang menimpa KM Teluk Sabrina di perairan Laut Banda saat perjalanan dari Wakatobi menuju Kabupaten Pulau Taliabo, Maluku Utara baru-baru ini.

Oleh karena itu, kata dia, para nelayan dan kapal-kapal rakyat yang melintas di wilayah perairan laut Sultra, terutama di sekitar Laut Banda, agar terus waspada dengan kondisi cuaca buruk saat ini.

Menurut dia, di wilayah Sultra saat ini sedang musim angin timur yang kerap terjadi tiupan angin kencang disertai hujan lebat yang menimbulkan badai gelombang laut cukup keras. "Agar para nelayan dan kapal-kapal rakyat tidak menjadi korban badai gelombang laut yang ditimbulkan tiupan angin timur tersebut maka para nelayan dan pengelola kapal-kapal rakyat harus lebih waspada," katanya.

Kalaupun harus melaut, ujar dia, maka para nelayan harus tetap waspada dengan tidak melaut di tempat yang jauh dari wilayah pesisir pinggir pantai.

Dengan begitu, katanya, saat kondisi cuaca berubah memburuk, para nelayan bisa segera kembali ke pantai untuk berlindung menyelamatkan diri dari hantaman badai gelombang laut. "Wilayah paling rawan melaut bagi para nelayan saat ini adalah wilayah perairan laut Wakatobi, Buton Selatan, Buton Utara, Buton, Buton Tengah, serta Bombana," katanya.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024