Baubau (Antara) - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Pusat Amien Rais mengatakan, pilihan DPP PAN sudah rasional mendukung Muhammad Faisal La Imu untuk maju bertarung pada pilkada Kabupaten Buton Selatan tahun 2017.

"Kalau saya datang sendiri ke sini, itu sudah maksimal karena saya pendiri PAN, mantan ketua umum PAN, ketua Dewan kehormatan PAN, dan sesepuh PAN sehingga saya jauh-jauh dari Jakarta ke sini untuk membawa pesan PAN yang tidak perlu diragukan dan melebihi ketua umum," ujar Amien Rais di Batauga, Selasa malam.

"Kalau pun ada yang datang mengklaim dan sudah mendapatkan rekomendasi dari DPP PAN untuk menggunakan pintu partai ini, silahkan karena surat rekomendasi dukungan yang saya bawa ini untuk Muhammad Faisal yang terpakai," ujarnya lagi.

Dia mengatakan, sebagai sesepuh PAN harus merangkul semua anak buahnya, dan tidak ada pilih kasih dan diskriminasi karena dalam poling calon bupati Buton Selatan, nama Muhammad Faisal memiliki skor tertinggi.

"Saya juga dengan mas Faisal bukan saudara, bukan nepotisme, bukan sekampus dan bukan koncoisme, tapi dalam polingnya paling tinggi. Kalau kita masukan saya mendukung yang kalah kan sayang tenaga, sayang waktu dan lainnya," ujarnya.

Bahkan,lanjut dia, kalau ada salah seorang lagi dari PAN mau maju silahkan untuk mencari dukungan tempat lain karena PAN demokrasi tidak boleh otorier karena sesunguhnya Pilkada adalah adu kebagusan, adu kepantasan, dan adu kemampuan.

"Saya hadir di sini (Buton Selatan) karena diminta ketua umum, kalau tidak ada urusan penting ngapain saya datang ke sini," ujar Amien usai mengikuti halal bil halal dan deklarasi empat partai pendukung Muhammad Faisal di Pilkada Buton Selatan, yakni PAN, Partai Nasdem, PPP,dan PKPI.

Menurut dia, juga kadang-kadang dari partai kecil bisa menang mengalahkan partai besar karena memang secara pribadi partai kecil lebih banyak jam terbangnya, lebih dipercaya rakyat, dan lebih membuktikan kemampuannya, sehingga dipilih.

"Jadi Insya Allah yang dipilih PAN, Faisal tokoh yang pas, dan jika terpilih bupati juga akan bekerja keras untuk membangun karena kalau sudah dipilih orang banyak misalnya lupa daratan dan lautan kan lucu," ujar mantan Ketua MPR RI ini.

Menurut dia, kalau dalam pengusulan calon mulai dari tingkat DPD dan DPW PAN Sultra sangat bisa dibatalkan DPP, karena DPP PAN yang paling otentik atau paling berkuasa untuk menentukan calon kepala daerah.

"Jadi tidak mungkin Dewan Pimpinan Wilayah bisa melebihi otoritas dari DPP. Jadi kalau sudah di DPP itu sudah final. Begitu pula kalau pengurus DPD dan DPW tidak menandatangani untuk proses adminstasi di KPU, maka DPP yang akan ambil alih," ujarnya.

Sementara itu, Muhammad Faisal mengatakan, sebelum pelaksanaan Musda PAN beberapa waktu telah dilaksanakan seleksi untuk pengusulan calon kepala daerah bupati/wakil bupati.

"Jadi usulan itu dari DPD PAN Busel periode sebelumnya. Karena yang sekarang juga (Pengurus PAN Busel yang baru) sudah terbentuk secara defacto, tapi secara dejure belum karena belum dilantik," ujar Faisal.

Dia optimis akan mendapatkan pintu PAN karena pengalaman pilkada di Sultra. "Untuk pengunduran diri saya sebagai PNS dan penjabat, sementara dalam proses," ujar Muhammad Faisal yang juga Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Buton Selatan.

Untuk dukungan Partai Nasdem, kata dia, dirinya sudah mendapatkan rekomendasi yang ditandatangani Ketua Pokja DPP Nasdem Enggartias Lukisto yang bertangung jawab terhadap pemlihan bupati/walikota dan gubernur di nusantara.

"Kalau untuk PKPI sudah ditandatangani Ketua Umum dan Sekjennya. Sedangkan PPP sudah dikoordinasikan mulai tingkat DPC, DPW termasuk Koordinator PPP Indonesia Timur. Bahkan langkah-langkah untuk mendapatkan rekomendasi PPP sudah kita ikuti, mulai proses permohonan pengambilan formulir dan penyerahan kepada DPC dan DPW sudah dilaksanakan," terangnya.

Dia mengatakan, keempat partai pendukung tersebut dengan jumlah sembilan kursi sudah melebihi persyaratan dari minimal empat kursi. "Selain itu juga masih ada beberapa partai yang akan bergabung," ujarnya.

Pewarta : Yusran
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024