Kendari (Antara News) - Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mendapatkan tambahan sebanyak 10 unit bus multimoda dari Kementerian Perhubungan pada tahun 2016.
"Tahun ini kita akan mendapatkan bantuan 10 unit bus dari Kementerian Perhubungan," kata kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika SUltra, Hado Hasina di Kendari, Selasa.
Bus multimoda tersebut nantinya akan diupayakan melayani penumpang dari Bandara Haluoleo menuju Pelabuhan Kendari atau Pelabuhan Bungkutoko. "Ini memang sudah komitmen kita bahywa bantuan bus tersebut dapat langsung digunakan untuk transportasi dari Bandara Haluoleo menuju beberapa terminal pelabuhan, baik pelabuhan kapal cepat atapun pelabuhan Bungkutoko," ujarnya.
Menurut Hado, pihaknya juga masih mencari beberapa jalur trayek yang memungkinkan untuk penggunanaan bus tersebut. "Bisa saja kita operasikan dalam kota Kendari untuk melayani beberapa jalur trayek yang tidak dilayani oleh angkutan kota (angkot)," katanya.
Bus multimoda tersebut kata Hado, akan mendukung penuh beroperasinya Pelabuhan Bungkutojko ketika sudah mendapat izin pengelolaan dari Menteri Perhubungan RI kepada pihak PT Pelindo.
"Tahun ini kita akan mendapatkan bantuan 10 unit bus dari Kementerian Perhubungan," kata kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika SUltra, Hado Hasina di Kendari, Selasa.
Bus multimoda tersebut nantinya akan diupayakan melayani penumpang dari Bandara Haluoleo menuju Pelabuhan Kendari atau Pelabuhan Bungkutoko. "Ini memang sudah komitmen kita bahywa bantuan bus tersebut dapat langsung digunakan untuk transportasi dari Bandara Haluoleo menuju beberapa terminal pelabuhan, baik pelabuhan kapal cepat atapun pelabuhan Bungkutoko," ujarnya.
Menurut Hado, pihaknya juga masih mencari beberapa jalur trayek yang memungkinkan untuk penggunanaan bus tersebut. "Bisa saja kita operasikan dalam kota Kendari untuk melayani beberapa jalur trayek yang tidak dilayani oleh angkutan kota (angkot)," katanya.
Bus multimoda tersebut kata Hado, akan mendukung penuh beroperasinya Pelabuhan Bungkutojko ketika sudah mendapat izin pengelolaan dari Menteri Perhubungan RI kepada pihak PT Pelindo.