Kendari (Antara News) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sintesa Sulawesi Tenggara mengembangkan bisnis minyak daun nilam atau atrisi dengan melibatkan ratusan petani nilam di daerah itu.

Direktur Utama Sintesa Hugua di Kendari, Senin, mengatakan pihaknya memberdayakan ratusan petani nilam di sembilan kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Dalam memberdayakan petani, kami memberikan mesin penyuling minyak daun nilam kepada sejumlah kelompok tani," katanya.

Ia mengatakan berapa pun produksi minyak daun nilam dari para petani, LSM Sintesa akan membelinya sesuai dengan standar harga minyak nilam nasional. "Harga minyak nilam tidak bisa dimainkan karena kami membeli sesuai harga yang ditentukan oleh perusahaan yang menjadi mitra bisnis kami," katanya.

Hugua mengaku perusahaan yang bermitra dengan Sintesa memberikan kuota penjualan kepada Sintesa sebanyak 5.000 kilogram minyak nilam per bulan.

Namun dari kuota tersebut, katanya, yang bisa dipenuhi Sintesa baru sebanyak 500 kilogram per bulan. "Kami terus mendorong para petani nilam di daerah ini agar terus meningkatkan luas tanaman nilam sehingga produksinya juga bisa meningkat," katanya.

Menurut Hugua, potensi tanaman nilam di wilayah Sultra terutama di Kabupaten Konawe Selatan cukup besar.

Hampir seluruh lahan di wilayah kabupaten tersebut, kata dia, cocok untuk pengembangan tanaman nilam.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024