Laworo (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Muna Barat menyiapkan lahan pengembangan tanaman singkong `gajah` sekitar 4.000 hektare untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri PT Sido Muncul.

"Kami sudah siapkan lahan kering untuk pengembangan tanaman singkong gajah di sejumlah desa yang cocok dengan pertumbuhan tanaman hortikultura itu," kata Penjabat Bupati Muna Barat La Ode M. Rajiun Tumada di Laworo, ibu kota Kabupaten Muna Barat, Kamis.

Rajiun mengatakan Pemerintah Kabupaten Muna Barat sudah melakukan pertemuan dengan manajemen PT Sido Muncul di Semarang (Jawa Tengah) baru-baru ini, dan rencananya pengembangan tanaman singkong gajah di daerah itu akan dilakukan pada awal 2017.

Bahkan, kata Rajiun, pihak PT Sido Muncul yang merupakan satu-satunya perusahaan pabrik jamu berstandar farmasi di Indonesia itu, selain Muna Barat juga daerah lain di Sultra menjadi sasaran pengembangan singkong gajah itu antara lain di Kabupaten Kolaka Timur, Kolaka Utra, Bombana dan Konawe Selatan.

"PT Sido Muncul tertarik berinvestasi di beberapa daerah Sultra itu karena melihat potensi pengembangan tanaman pertanian sangat baik untuk mendukung kebutuhan bahan baku industrinya. Oleh karena itu, kami juga sangat mendukung dan menyambut baik dengan kehadiran perusahaan ini," ujarnya.

Menurut Rajiun, PT Sido Muncul sangat tepat melakukan investasi pengembangan tanaman singkong gajah di daerahnya karena selain cocok dengan kondisi lahan kering dan iklimnya, juga pertanian singkong sudah merupakan budidaya masyarakat setempat.

"Muna Barat merupakan salah satu wilayah pertanian yang memiliki lahan kering yang cukup luas dan selama ini memanfaatkan lahan ini dengan mengembangan tanaman jagung dan ubi-ubian. Oleh karena itu, sangat lah tepat, kalau ada perusahaan yang berminat berinvestasi di bidang ini," ujarnya.

Rajiun menjelaskan, pihak PT Sido Muncul akan mengembangkan tanaman singkong gajah dengan melibatkan masyarakat setempat, khususnya petani dan juga akan menggandeng PT. Bank Sultra untuk mendukung kegiatan investasi tersebut di sejumlah daerah di Sultra.

Pewarta :
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024