Kendari (Antara News) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam mengatakan peledakan ranjau laut di Teluk Kendari telah dilakukan oleh TNI AL, sekarang saatnya dilanjutkan pembangunan jembatan Teluk Kendari.

"Yang menjadi penghambat pembangunan jembatan itu selama ini karena ranjau laut teluk belum diledakan, sekarang pembangunan jembatan sudah bisa lanjut mulai pemancangan tiang," kata Nur Alam, di Kendari, Senin.

Ia mengatakan, pihak kontraktor sudah melakukan penandatangan kontak bahkan telah menerima uang muka sehingga tidak ada alasan lagi untuk menunda kelanjutan pembangunannya. "Seharusnya progresnya sudah harus meningkat dari sekarang, hanya karena peledakan ranjau belum dilakukan, tetapi mulai saat pembangunannya sudah bisa dilanjutkan dan harus selesai 2018," katanya.

Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dengan panjang 1.350 meter, tinggi 19 meter di atas permukaan laut dengan dana pembangunan bersumber dari APBN 2015-2017. "Pembangunan jembatan Bahtermas pakai dana APBN, untuk itu tidak perlu ragu terkait pembangunan jembatan, meski periode saya sudah akan berakhir pada 2018 tapi penuntasan proyek jembatan tetap akan jalan dan sampai tuntas karena sudah masuk dalam perencanaan KemenPU-PT," katanya.

Menurut Nur Alam, sesuai rencana KemenPU-PT pembangunan jembatan Bahteramas di Teluk Kendari akan berlangsung selama tiga tahun yang nantinya akan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan selama tiga tahun.

Pembangunan mega proyek Jembatan Bahteramas akan menghubungkan Kota Lama, Kecamatan Kendari dengan Lapulu, dan Kecamatan Abeli, melintasi Teluk Kendari.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024