Raha (Antara News) - Klinik Aisyiyah yang beroperasi di Kabupaten Muna telah menyembuhkan penderita penyakit tuberculosis (TB) di daerah itu selama empat terakhir ini dengan jumlah pasien sekitar 2.315 orang.

Kepala SSR Klinik Aisyiyah Sitti Rabiah di Raha mengatakan, sejak tahun 2010 hingga Maret 2016 jumlah suspek TB (orang yang diduga TB) ditemukan sekitar 21.405 orang yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Muna.

Dari jumlah itu, kata dia, pihaknya menemukan penderita postif TB sebanyak 2.887 orang, sementara penderita TB yang berhasil memeriksa tes VCT-nya sejak Agustus 2014 hingga Maret 2016 sebanyak 76 orang.

Ia menyebutkan dari total penderita TB 21.405 orang, Klinik Aisyiyah telah berhasil menyembuhkan sekitar 2.315 orang.

Ia menjelaskan penanganan pasien TB itu dilakukan dengan pengobatan jangka pendek antara 6-9 bulan dengan cara penderita diawasi secara teratur dalam mengkonsumsi obat penyakit tersebut.

"Kami melakukan pengobatan dengan melakukan pengawasan yang rutin serta memberikan obat kepada penderita TB. Alhamdulillah sejauh ini kami berhasil menyembuhkan 2.315 orang penderita penyakit ini," ujarnya.

Ia mengatakan, Yayasan Klinik Aisiyah yang dipimpin oleh Ny Hj Wa Ode Zainab Hibi itu memberikan pengobatan secara gratis kepada penderita TB tersebut, melalui bantuan bekerja sama dengan Bank Dunia Global Fun.

Saat ini, kata dia, Yayasan Aisyayah terus giat melakukan sosialisasi dengan mengusung slogan "Ayo Berantas TB" di seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Muna.

Pada hari Rabu (1/6) salah satu momen paling penting untuk mengajak berbagai elemen masyarakat guna berpartisipasi dalam penanggulangan penderita TB dengan memperingati hari TB sedunia di Kota Raha.

Yayasan Klinik Aisyiyah telah melakukan kegiatan kegiatan dialog interaktif, senam jantung sehat dan senam lokal atau senam gembira `ende-ende`.

"Peringatan Hari TB sedunia ini untuk mengingatkan masyarakat agar waspada dengan masalah TB dan berusaha mencari solusinya guna menanggulangi penyakit itu, sekaligus memutuskan mata rantai penularan penyakit yang bisa menimbulkan kematian," ujarnya.

Wanita berhijab itu juga berharap agar masyarakat meningkatkan kerja sama dalam memberantas penyakit TB di daerah penghasil kayu jati alam itu. "Kami punya klinik dan kader-kader yang siap mengobati penderita TB," ujarnya.

Pewarta : Bone
Editor :
Copyright © ANTARA 2024