Baubau (Antara News) - Kapal Jetliner milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melakukan pengoperasian perdana khusus untuk rute Kota Baubau-Kabupaten Kolaka-Kabupaten Wakatobi.
Kepala PT Pelni Cabang Baubau Abdullah Tue mengatakan pelayaran feri cepat berkapasitas sekitar 600 orang penumpang itu mulai beroperasi tujuan Baubau-Kolaka, Jumat (27/5), dan setelah balik dari Kolaka ke Baubau, dilanjutkan melayani penumpang Baubau-Wanci Kabupaten Wakatobi.
"Jadi kapal ini jalurnya seperti segi tiga. Dan hari ini (Jumat) Operasi perdananya dari Baubau, diperkirakan perjalanan sekitar 10 jam tiba di Kolaka. Sedangkan kalau dari Baubau ke Wanci sekitar enam jam," ujar Abdullah.
Ia mengatakan kapal yang memiliki empat mesin itu belum bisa memuat kendaraan roda dua dan roda empat karena ramdor tempat simpan kendaraan tidak bisa di buka dipelabuhan umum karena harus membutuhkan dermaga khusus, sehingga saat ini hanya bisa memuat penumpang saja.
"Tujuan utama Pelni masuk ke daerah untuk menghubungkan nusantara yang menyatukan Indonesia. Jadi kontribusi Pelni meningkatkan mobilitas manusia dan barang terhadap daerah, dan kalau perputaran mobilitas itu lancar, maka punya multiplaier efek di daerah," ujarnya.
Abdullah juga mengatakan, dengan hadirnya feri cepat tersebut, maka kapal pelayaran rakyat yang selama melayani penumpang dari dan ke Pelabuhan Murhum Baubau-Wanci, telah dipindahkan ke Dermaga Lasalimu Kabupaten Buton.
"Kalau trayek kapal Pelni ini ditentukan oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Jaut, dan PT Pelni hanya mengajukan usul dan persetujuannya dari Dirjen," katanya.
Kepala PT Pelni Cabang Baubau Abdullah Tue mengatakan pelayaran feri cepat berkapasitas sekitar 600 orang penumpang itu mulai beroperasi tujuan Baubau-Kolaka, Jumat (27/5), dan setelah balik dari Kolaka ke Baubau, dilanjutkan melayani penumpang Baubau-Wanci Kabupaten Wakatobi.
"Jadi kapal ini jalurnya seperti segi tiga. Dan hari ini (Jumat) Operasi perdananya dari Baubau, diperkirakan perjalanan sekitar 10 jam tiba di Kolaka. Sedangkan kalau dari Baubau ke Wanci sekitar enam jam," ujar Abdullah.
Ia mengatakan kapal yang memiliki empat mesin itu belum bisa memuat kendaraan roda dua dan roda empat karena ramdor tempat simpan kendaraan tidak bisa di buka dipelabuhan umum karena harus membutuhkan dermaga khusus, sehingga saat ini hanya bisa memuat penumpang saja.
"Tujuan utama Pelni masuk ke daerah untuk menghubungkan nusantara yang menyatukan Indonesia. Jadi kontribusi Pelni meningkatkan mobilitas manusia dan barang terhadap daerah, dan kalau perputaran mobilitas itu lancar, maka punya multiplaier efek di daerah," ujarnya.
Abdullah juga mengatakan, dengan hadirnya feri cepat tersebut, maka kapal pelayaran rakyat yang selama melayani penumpang dari dan ke Pelabuhan Murhum Baubau-Wanci, telah dipindahkan ke Dermaga Lasalimu Kabupaten Buton.
"Kalau trayek kapal Pelni ini ditentukan oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Jaut, dan PT Pelni hanya mengajukan usul dan persetujuannya dari Dirjen," katanya.