Kendari (Antara News) - Pasar tradisional Laino di Raha, Kabupaten Muna, Kamis dini hari terbakar yang diduga sengaja dilakukan oleh orang tidak dikenal.
Penjabat Bupati Muna Zayat Kaimoeddin melalui telepon dari Raha, Kamis, mengatakan kebakaran yang terjadi pada Kamis dini hari tersebut menghanguskan delapan kios.
"Kami menduga pasar Laino sengaja dibakar oleh orang tak dikenal, karena sehari sebelumnya juga terjadi pembakaran rumah Lurah Raha I di Kontu, Raha," katanya.
Menurut Zayat aksi pembakaran Pasar Laino dan rumah Lurah Raha Itersebut merupakan teror yang dilakukan oleh orang-orang tertentu yang tidak puas dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan KPU Muna melakukan pemungutan suara ulang (PSU) kembali di dua TPS, TPS 4 Raha 1 dan TPS Wamponiki.
Sejak MK memutuskan Pilkada Muna di dua TPS tersebut dilakukan PSU lagi, kata dia, Muna dalam status siaga satu.
"Saat ini kondisi keamanan di Muna benar-benar mengkhawatirkan. Oleh karena itu, kami sudah meminta aparat dari Polda Sultra agar menempatkan personil keamanan lebih banyak hingga pelaksanaan PSU sesuai perintah MK selesai," katanya.
Sebelumnya, terjadi dugaan tindak pidana kriminal berupa pelemparan rumah Lurah Wamponiki Djafaruddin; pelemparan bom molotov di Butung-Butung; dan pembakaran mobil milik Kepala Seksi (Kasi) Evaluasi dan Monitoring Bagian Pemkab Muna Jamsir Zibuka.
Penjabat Bupati Zayat Kaimoeddin menyangkan aksi-aksi terror berupa pembakaran rumah Lurah Raha dan Pasar Laino yang menjadi pusat perbelanjaan masyarakat Kota Raha itu.
"Tindak pindana kriminal seperti ini seharusnya tidak terjadi. Di Muna ini, tidak ada orang lain, semuanya terikat dalam satu kerukunan keluarga," tuturnya.
Zayat mendesak aparat kepolisian Polres Muna untuk menangkap semua pelaku pembuat keributan di Muna pascaputusan MK yang mengharuskan PSU Jilid II di TPS 4 Wamponiki dan TPS 4 Raha 1.
Penjabat Bupati Muna Zayat Kaimoeddin melalui telepon dari Raha, Kamis, mengatakan kebakaran yang terjadi pada Kamis dini hari tersebut menghanguskan delapan kios.
"Kami menduga pasar Laino sengaja dibakar oleh orang tak dikenal, karena sehari sebelumnya juga terjadi pembakaran rumah Lurah Raha I di Kontu, Raha," katanya.
Menurut Zayat aksi pembakaran Pasar Laino dan rumah Lurah Raha Itersebut merupakan teror yang dilakukan oleh orang-orang tertentu yang tidak puas dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan KPU Muna melakukan pemungutan suara ulang (PSU) kembali di dua TPS, TPS 4 Raha 1 dan TPS Wamponiki.
Sejak MK memutuskan Pilkada Muna di dua TPS tersebut dilakukan PSU lagi, kata dia, Muna dalam status siaga satu.
"Saat ini kondisi keamanan di Muna benar-benar mengkhawatirkan. Oleh karena itu, kami sudah meminta aparat dari Polda Sultra agar menempatkan personil keamanan lebih banyak hingga pelaksanaan PSU sesuai perintah MK selesai," katanya.
Sebelumnya, terjadi dugaan tindak pidana kriminal berupa pelemparan rumah Lurah Wamponiki Djafaruddin; pelemparan bom molotov di Butung-Butung; dan pembakaran mobil milik Kepala Seksi (Kasi) Evaluasi dan Monitoring Bagian Pemkab Muna Jamsir Zibuka.
Penjabat Bupati Zayat Kaimoeddin menyangkan aksi-aksi terror berupa pembakaran rumah Lurah Raha dan Pasar Laino yang menjadi pusat perbelanjaan masyarakat Kota Raha itu.
"Tindak pindana kriminal seperti ini seharusnya tidak terjadi. Di Muna ini, tidak ada orang lain, semuanya terikat dalam satu kerukunan keluarga," tuturnya.
Zayat mendesak aparat kepolisian Polres Muna untuk menangkap semua pelaku pembuat keributan di Muna pascaputusan MK yang mengharuskan PSU Jilid II di TPS 4 Wamponiki dan TPS 4 Raha 1.