Kendari (Antara News) - Wali Kota Kendari, Asrun berbagi pengalamannya dalam menata kelola kebersihan lingkungan daerahnya di hadapan peserta workshop Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Komisariat Wilayah VI yang berlangsung di Kendari, Selasa.
"Dalam membangun kebersihan lingkungan ini, saya melibatkan seluruh pegawai negeri sipil, meskipun awalnya mendapat cibiran dari masyarakat," kata Asrun di acara workshop APEKSI yang diikuti 17 kota yang berasal dari wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua.
Asrun mengatakan, saat menjadi wali kota Kendari 2007, daerah ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut, saat itu berada pada peringkat 56 dari 60 kota di Indonesia dari penilaian kebersihan lingkungannya.
"Dengan kerja keras, setahun kemudian di tahun 2008 kami sudah meraih penghargaan piala adipura," kata mantan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sultra ini.
Mantan Kepala Dinas Tata Kota Kendari ini juga mengatakan, semua wilayah di Kota Kendari sudah ada penanggungjawabnya mengenai kebersihan yang dibebankan kepada setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
"Jadi kalau saya ingin mengecat semua trotoar yang ada di kota ini, maka bisa selesai hanya dalam satu hari," Wali Kota Kendari dua periode ini.
Asrun mengatakan, cara yang dilakukan itu mengantarkan daerah yang melaksanakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-185, yakni 9 Mei 2016 itu telah mandapatkan penghragaan adipura selama tujuh tahun berturut-turut. "Lima kali mendapatkan piala adipura, dan dua tahun terakhir mendapatkan paial adipura kencana," katanya.
Menurut Ketua DPC Partai Amanat Nasional Kota Kendari ini, kesuksesan meraih adipura kencana tahun 2015 sangat memberikan dukungan karena satu-satunya kota sedang di Indonesia yang meraih adipura kencana adalah Kota Kendari.
Workshop APEKSI Komisatia Wilayah VI tersebut diikuti parwakilan dari Jayapura, Sorong, Tidore, Ternate, Ambon, Tual, Gorontalo, Parepare, Palopo, Makassar, Kendari, Baubau, Menado, Tomohon, Kotamobagu, Bitung dan Palu.
"Dalam membangun kebersihan lingkungan ini, saya melibatkan seluruh pegawai negeri sipil, meskipun awalnya mendapat cibiran dari masyarakat," kata Asrun di acara workshop APEKSI yang diikuti 17 kota yang berasal dari wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua.
Asrun mengatakan, saat menjadi wali kota Kendari 2007, daerah ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut, saat itu berada pada peringkat 56 dari 60 kota di Indonesia dari penilaian kebersihan lingkungannya.
"Dengan kerja keras, setahun kemudian di tahun 2008 kami sudah meraih penghargaan piala adipura," kata mantan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sultra ini.
Mantan Kepala Dinas Tata Kota Kendari ini juga mengatakan, semua wilayah di Kota Kendari sudah ada penanggungjawabnya mengenai kebersihan yang dibebankan kepada setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
"Jadi kalau saya ingin mengecat semua trotoar yang ada di kota ini, maka bisa selesai hanya dalam satu hari," Wali Kota Kendari dua periode ini.
Asrun mengatakan, cara yang dilakukan itu mengantarkan daerah yang melaksanakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-185, yakni 9 Mei 2016 itu telah mandapatkan penghragaan adipura selama tujuh tahun berturut-turut. "Lima kali mendapatkan piala adipura, dan dua tahun terakhir mendapatkan paial adipura kencana," katanya.
Menurut Ketua DPC Partai Amanat Nasional Kota Kendari ini, kesuksesan meraih adipura kencana tahun 2015 sangat memberikan dukungan karena satu-satunya kota sedang di Indonesia yang meraih adipura kencana adalah Kota Kendari.
Workshop APEKSI Komisatia Wilayah VI tersebut diikuti parwakilan dari Jayapura, Sorong, Tidore, Ternate, Ambon, Tual, Gorontalo, Parepare, Palopo, Makassar, Kendari, Baubau, Menado, Tomohon, Kotamobagu, Bitung dan Palu.