Makassar (Antara News) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk sebagai pendukung program Pemerintah Kota Makassar dalam bidang pendidikan, telah mencetak 312 ribu kartu "Makassar Student Smart Card (MSSC)" atau kartu pintar sesuai pesanan Pemkot.

         "Kami selaku bank pemerintah pastinya akan mendukung sepenuhnya semua program pemerintah demi kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat," ucap Pimpinan Wilayah BNI Makassar Slamet Djuamntoro di Makassar, Minggu.

         Saat didampingi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, dikatakan kartu pintar yang dirancang wali kota sangat berbeda dengan kartu pintar lainnya karena kartu ini memiliki banyak fungsi dan keunggulan.

         Slamet mengaku dengan sistem teknologi yang terbaharukan dan terintegrasi dengan pusat data Pemerintah Kota Makassar, semua keunggulan kartu pintar pelajar itu bisa dihadirkan.

         "Kalau programnya tidak terintegrasi, maka keunggulan-keunggulan kartunya pasti tidak bisa difungsikan. Tetapi karena semua sistem sudah terintegrasi dengan teknologi seperti android, semuanya jadi memudahkan," katanya.

         Menurut dia, dukungan BNI menyiapkan kartu cerdas dengan fasilitas yang canggih. Kartu ini selain digunakan sebagai tabungan dan alat bayar di mesin EDC BNI, kartu ini juga dapat digunakan sebagai alat akses di sekolah misalnya absensi pelajar yang ternotifikasi ke handphone orang tua pelajar.

         Slamet juga mengaku akan menyiapkan kartu pintarnya sebanyak yang diinginkan oleh pemerintah kota, namun saat ini wali kota baru memesan sekitar 312 MSSC.

         Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto pada acara peluncuran itu mengatakan, "Makassar Student Smart Card" akan menjadi pembeda dari "Makassar Smart Card" karena kartu itu dikhususkan bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan masyarakat umum lainnya.

         "Kartunya sudah dicetak dan nanti pada saat 'MC Expo 2016' ini kita perkenalkan. Jadi tidak semua akan dapat pada tahap awal ini, hanya sebagian saja dulu. Nanti selanjutnya menyusul kemudian," katanya.

         Disebutkannya, di setiap sekolah akan dipasang alat pembaca yang disimpan di beberapa tempat, seperti pintu masuk sekolah, ruang perpustakaan, termasuk juga di kantin sekolah.

         Kartu pintar siswa tersebut dilengkapi dengan chip atau microprosesor yang menyimpan sejumlah informasi elektronik mengenai identitas pemilik kartu, seperti nama, nomor induk siswa, jenis kelamin dan tanggal lahir, termasuk identitas orang tua siswa.

         Chip ini nanti akan terhubung dengan penghubung elektronik atau reader  dengan cara tipping. Kartu pintar untuk pelajar ini juga berfungsi sebagai e-money yang bisa dipakai belanja di kantin sekolah.

         "Jadi cara kerjanya, setiap pelajar wajib menempel kartunya di reader setiap pagi. Jadi fungsinya sebagai absensi elektronik yang langsung mengirim notifikasi ke orang tua siswa, sebagai informasi apakah anaknya sudah tiba di sekolah atau belum. Sama ketika, misalnya, meminjam buku di perpustakaan, termasuk saat makan di kantin," katanya.

         Sistem akan mengirimkan pemberitahuan ke orang tua siswa mengenai aktivitas anaknya di sekolah, seperti  jenis buku yang di pinjam, makanan yang di konsumsi di kantin, berapa uang yang dibelanjakan, termasuk pada saat anak meninggalkan gedung sekolah.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024