Kendari (Antara News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Kendari, melakukan kegiatan pelatihan kepada 25 peserta pelaksanaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Nelayan.
Kegiatan SLI Nelayan tahap kedua itu dibuka kepala Balai Besar Wilayah IV Sulawesi dan Maluku, Rivai Marulak di salah satu hotel di Kendari, Senin malam.
Menurut Rivai, kegiatan pelaksanaan SLI nelayan ini merupakan program Nawacita Presiden Joko Widodo khususnya bidang kemaritiman, di mana BMKG memberi bekal informasi dan kemampuan agar setiap nelayan bisa meningkatkan hasil tangkapan di masa yang akan datang.
"Kegiatan SLI nelayan tahap kedua ini, merupakan tindaklanjut yang sudah dilakukan BMKG terhadap SLI petani sektor pertanian yang dilakukan di beberapa provinsi di Tanah Air," ujar Rivai.
Ia menambahkan, kegiatan SLI Nelayan ini dilakukan serentak di tiga provinsi yakni di Kendari, Sulawesi Tenggara, Manado Sulawesi Utara dan Provinsi Bali.
Sebelumnya, ketua panitia yang juga Kepala BMKG Kendari, Addi Setiadi melaporkan, tujuan pelaksanaan SLI Nelayan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas perikanan yang kemudian memberikan informasi kepada nelayan terhadap info terkini terhadap cuaca kemaritiman, baik di laut maupun di setiap pelabuhan penyeberangan khususnya mengenai gelombang.
"Dengan informasi ini, para penyuluh perikanan dapat mengetahui info cuaca yang setiap saat di keluarkan BMKG setempat," ujar Addi Setiadi.
Kegiatan pelaksanaan SLI nelayan itu berlangsung selama empat hari (2-5 Mei 2016) dengan nara sumber dari BMKG wilayah IV Makassar dan Maluku dan sebagai lainnya dari BMKG Kendari serta dari beberapa instansi teknis seperti Dinar Kelautan dan Perikanan.
Adapun tema dari pelatihan SLI nelayan "Peningkatan pemahaman Informasi cuaca dan iklim maritim oleh tenaga penyuluh perikanan, agar dapat meningkatkan produktifitas para nelayan di laut.
Kegiatan SLI Nelayan tahap kedua itu dibuka kepala Balai Besar Wilayah IV Sulawesi dan Maluku, Rivai Marulak di salah satu hotel di Kendari, Senin malam.
Menurut Rivai, kegiatan pelaksanaan SLI nelayan ini merupakan program Nawacita Presiden Joko Widodo khususnya bidang kemaritiman, di mana BMKG memberi bekal informasi dan kemampuan agar setiap nelayan bisa meningkatkan hasil tangkapan di masa yang akan datang.
"Kegiatan SLI nelayan tahap kedua ini, merupakan tindaklanjut yang sudah dilakukan BMKG terhadap SLI petani sektor pertanian yang dilakukan di beberapa provinsi di Tanah Air," ujar Rivai.
Ia menambahkan, kegiatan SLI Nelayan ini dilakukan serentak di tiga provinsi yakni di Kendari, Sulawesi Tenggara, Manado Sulawesi Utara dan Provinsi Bali.
Sebelumnya, ketua panitia yang juga Kepala BMKG Kendari, Addi Setiadi melaporkan, tujuan pelaksanaan SLI Nelayan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas perikanan yang kemudian memberikan informasi kepada nelayan terhadap info terkini terhadap cuaca kemaritiman, baik di laut maupun di setiap pelabuhan penyeberangan khususnya mengenai gelombang.
"Dengan informasi ini, para penyuluh perikanan dapat mengetahui info cuaca yang setiap saat di keluarkan BMKG setempat," ujar Addi Setiadi.
Kegiatan pelaksanaan SLI nelayan itu berlangsung selama empat hari (2-5 Mei 2016) dengan nara sumber dari BMKG wilayah IV Makassar dan Maluku dan sebagai lainnya dari BMKG Kendari serta dari beberapa instansi teknis seperti Dinar Kelautan dan Perikanan.
Adapun tema dari pelatihan SLI nelayan "Peningkatan pemahaman Informasi cuaca dan iklim maritim oleh tenaga penyuluh perikanan, agar dapat meningkatkan produktifitas para nelayan di laut.