Baubau (Antara News) - Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Baubau menganggarkan pengadaan kelengkapan peralatan bank darah sebagai sarana penyimpanan darah untuk kebutuhan bagi pasien melalui dana alokasi khusus (DAK) tahun 2016 sebesar Rp800 juta.

"Gedung bangunan bank darah rumah sakit ini sudah selesai dikerjakan tahun 2015, sehingga tahun ini akan dilengkapi dengan fasilitas peralatan bank darah melalui bantuan dana APBN," ujar Direktur Rumah Sakit Umum Kota Baubau, dr Hasmuddin di Baubau, Sabtu.

Hasmuddin mengatakan pengadaan peralatan bank darah yang menggunakan sistem ekatalog melalui internet tersebut tidak hanya dilihat dari harga yang murah, tetapi lebih mengutamakan kualitas yang disesuaikan dengan anggaran dan spesiskasi yang dibutuhkan.

"Kalau alat kelengkapan bank darah itu sudah ada, maka Insya Allah alat ini sudah bisa difungsikan di tahun 2017," ujarnya seraya menyebutkan tenaga yang bertugas di bank darah dari laboratorium rumah sakit tersebut.

Menurut dia, pihaknya selama ini dalam memehuni kebutuhan darah bagi pasien di rumah sakit hanya memberikan pengantar untuk meminta darah di unit tranfusi darah Palang Merah Indonasia (PMI) Kabupaten Buton yang berkantor di wilayah Kota Baubau.

Hasmuddin mengatakan, perlunya ada bank darah di rumah sakit tersebut agar sumbangan darah yang ada nantinya bisa bertahan lama tersimpan, karena darah itu juga memiliki jangka waktu yang tidak dapat digunakan lagi. "Peralatan bank darah yang akan diadakan ini seperti kulkas. Kalau misalnya kulkas penyimpanan darah ini ada maka akan bisa menyimpan dengan jangka waktu yang cukup lama," katanya.

Pewarta : Yusran
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024