Kendari (Antara News) - Danrem 143/Haluoleo Kendari Kolonel CZi Rido Hermawan, MSc. mengatakan tugas pertahanan bukan hanya milik TNI, tetapi merupakan kewajiban seluruh warga negara Indonesia.

"Tugas pertahanan itu kewajiban semua warga negara, hanya saja TNI merupakan garda terdepan karena sudah terlatih dan lebih profesional," ujar Rido pada acara "Dialog Kebangsaan" pada acara dialog yang dihadiri berbagai kalangan masyarakat di Aula Makorem 143/HO Kendari, Jumat malam (22/4).

Ia mengatakan, Indonesia yang memiliki doktrin pertahanan negara dan pertahanan rakyat semesta dimaksudkan semua komponen bangsa memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam membela dan mempertahankan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia menambahkan, Indonesia memiliki doktrin pertahanan rakyat semesta, sehingga TNI harus memiliki moralitas yang baik karena prajurit TNI merupakan ksatria yang mengedepankan nilai-nilai kebenaran dalam bertindak.

"Prajurit TNI diajar untuk membunuh, sehingga dia harus tahu siapa yang dia bunuh. Tentunya dia tidak akan membunuh rakyat, tetapi yang dia bunuh adalah musuh negara," kata Rido.

Rido juga menjelaskan loyalitas TNI adalah loyal kepada bangsa dan negara, sehingga akan selalu setia dan taat dengan keputusan negara. "Loyalitas kepada atasan itu hanya karena tugas dan tidak lebih dari itu" ujar mantan Danpudikzi Mabes TNI ini.

Ia mengatakan, integritas TNI bersama rakyat harus tetap dibina karena jika bangsa Indonesia melaksanakan perang rakyat semesta, maka segenap kekuatan TNI dan masyarakat serta sumber daya nasional dikerahkan untuk menghadapi kondisi tersebut. "TNI tidak akan pernah meninggalkan rakyat karena esensi kemanunggalan TNI adalah dari Rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat" ujarnya.

Rido menambahkan prajurit yang profesional adalah prajurit yang memahami dan memiliki nilai-nilai moralitas, loyalitas dan integritas. "Bagi prajurit TNI, profesionalisme adalah fokus pada tugas yang diemban dengan semangat kebangsaan yang tinggi," ujarnya.

Pewarta :
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024