Kendari (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Bombana mengharapkan petani untuk menanam kedelai terutama daerah yang sulit terjangkau irigasi teknis.

"Tanaman kedelai sebagai bagian dari tanaman perkebunan hortikultura, selain mendukung program swasembada pangan, budidaya kedelai juga bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Pertanian Bombana Azis Fair di Bombana, Minggu.

Ia mengatakan tanaman kedelai memiliki prospek yang menjanjikan selain untuk bahan protein pengganti daging (bahan baku tempe dan tahu), juga ampas tahunya bisa dijadikan pakan ternak sapi dan unggas.

"Tentu pemerintah dalam hal Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Bombana menjamin budidaya tanaman kedelai cukup menjanjikan karena permintaan pasar lokal, aantar provinsi maupun ekspor cenderung terus meningkat," ujarnya.

Azis mengaku telah membina beberapa kelompok tani dalam mengembangkan tanaman kedelai setelah tidak menanam padi sawah yang sekali dalam setahun, dan bisa di tanami kedelai maupun jagung.

Sebab, tanaman kedelai dan jagung memiliki kesamaan yang sama-sama bisa tumbuh bersama saat memulai tanam hingga masa panen.

Tanpa menyebut jumlah produksi kedalai yang ada di Bombana, namun menurut mantan Kepala Dinas Capil itu mengatakan, potensi untuk pengembangan kedelai di wilayah Bombana cukup luas, sehingga sisa kemaunan dan kesungguhan petani untuk merubah pola tanaam yang tidak hanya mengandalkan padi swah tetapi juga kedelai.

Ia mengatakan jumlah areal padi sawa yang produktif di Bombana mencapai 12 ribu hektare lebih dan sekitar 50 persen dari areal padi sawah itu merupakan sawah tadah hujan yang hanya sekali panen dalam setahun. "Artinya bahwa dengan luasan areal padi sawah non irigasi teknis berkisar 6.000 hingga 7.000 hektare itu bisa di tanami tanaman selah kedelai dan jagung setiap tahunnya," ujarnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024