Muntok, Babel (Antara News) - Seorang anak berusia tujuh tahun La Ode Musa penghafal Alquran 30 juz asal Muntok Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mewakili Indonesia pada Musabaqah Tilawatil Quran Internasional di Kairo, Mesir.
"Kami akan berangkat ke Mesir pada Minggu (10/4), semoga La Ode Musa mampu menjadi yang terbaik di ajang bergengsi tersebut dan bisa ikut mengharumkan nama Bangka Barat dan Indonesia di kancah internasional," kata La Ode Abu Hanafi, ayah Musa, di Muntok, Rabu.
Musa akan turun pada cabang Hafiz Quran 30 juz kelompok anak di bawah 12 tahun, merupakan satu dari dua orang wakil Indonesia di ajang tersebut, sedangkan satu wakil lainnya hafizh cilik asal Papua di kelompok 15 juz.
"Persiapan matang terus kami lakukan, yaitu pengulangan materi hafalan tiga juz setiap hari agar Musa semakin siap menghadapi lomba tersebut," kata dia lagi.
Sekilas Musa tak ubah seperti bocah pada umumnya, masih menikmati masa bermain sesuka hatinya, namun beragam prestasi terbaik dalam beberapa kali lomba MTQ dan STQ tingkat provinsi dan nasional diraih bocah tersebut.
"Sejak usia dua tahun, kami sudah mengajarinya menghafal Alquran dan pada usia lima tahun dua bulan dia sudah mampu menghafal hingga 30 juz," kata dia pula.
Kemampuan ajaib dan berbagai prestasi yang sudah diraih tersebut mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak dan menjadi salah satu kebanggan masyarakat Kabupaten Bangka Barat.
Bupati Bangka Barat Parhan Ali mengaku terharu saat bertemu Musa di ruang kerjanya, dan pada kesempatan itu, ia memberikan bantuan dana sebesar Rp50.000.000 kepada bocah ajaib tersebut.
"Tali asih ini merupakan bentuk apresiasi kami atas prestasi yang sudah ditunjukkan Musa, semoga bisa bermanfaat dan mampu memotivasi anak-anak lain di Bangka Barat untuk semakin menekuni hafalan Alquran," kata dia.
Musa selama ini sekolah di rumah melalui bimbingan orang tuanya, ke depan diharapkan masuk sekolah formal sehingga ilmu yang dimiliki semakin bertambah dan kemampuan menghafal Alquran yang dimilikinya bisa menular kepada teman-teman seusianya.
"Kami akan berangkat ke Mesir pada Minggu (10/4), semoga La Ode Musa mampu menjadi yang terbaik di ajang bergengsi tersebut dan bisa ikut mengharumkan nama Bangka Barat dan Indonesia di kancah internasional," kata La Ode Abu Hanafi, ayah Musa, di Muntok, Rabu.
Musa akan turun pada cabang Hafiz Quran 30 juz kelompok anak di bawah 12 tahun, merupakan satu dari dua orang wakil Indonesia di ajang tersebut, sedangkan satu wakil lainnya hafizh cilik asal Papua di kelompok 15 juz.
"Persiapan matang terus kami lakukan, yaitu pengulangan materi hafalan tiga juz setiap hari agar Musa semakin siap menghadapi lomba tersebut," kata dia lagi.
Sekilas Musa tak ubah seperti bocah pada umumnya, masih menikmati masa bermain sesuka hatinya, namun beragam prestasi terbaik dalam beberapa kali lomba MTQ dan STQ tingkat provinsi dan nasional diraih bocah tersebut.
"Sejak usia dua tahun, kami sudah mengajarinya menghafal Alquran dan pada usia lima tahun dua bulan dia sudah mampu menghafal hingga 30 juz," kata dia pula.
Kemampuan ajaib dan berbagai prestasi yang sudah diraih tersebut mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak dan menjadi salah satu kebanggan masyarakat Kabupaten Bangka Barat.
Bupati Bangka Barat Parhan Ali mengaku terharu saat bertemu Musa di ruang kerjanya, dan pada kesempatan itu, ia memberikan bantuan dana sebesar Rp50.000.000 kepada bocah ajaib tersebut.
"Tali asih ini merupakan bentuk apresiasi kami atas prestasi yang sudah ditunjukkan Musa, semoga bisa bermanfaat dan mampu memotivasi anak-anak lain di Bangka Barat untuk semakin menekuni hafalan Alquran," kata dia.
Musa selama ini sekolah di rumah melalui bimbingan orang tuanya, ke depan diharapkan masuk sekolah formal sehingga ilmu yang dimiliki semakin bertambah dan kemampuan menghafal Alquran yang dimilikinya bisa menular kepada teman-teman seusianya.