Jakarta (Antara News) - Presiden Joko Widodo telah membuka pertandingan final Piala Bhayangkara 2016 dengan melakukan tendangan pertama di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.

         Presiden Jokowi tiba di Stadion GBK, Minggu, sekitar pukul 20.30 WIB bersama Ibu Negara Iriana Jokowi untuk menonton pertandingan final antara Persib Bandung melawan Arema Cronus.

         Presiden melakukan tendangan pertama sesaat sebelum peluit pertandingan dibunyikan.

         Dalam acara tersebut, Presiden didampingi oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Menpora Imam Nahrawi.

         Para penonton di stadion pun bersorak setelah Presiden menendang bola tanda dimulai pertandingan final malam ini.

         Sebelumnya, tim Persib berhasil lolos ke babak final setelah mengalahkan Bali United lewat gol tunggal Tantan di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung.

         Sedangkan Arema Cronus melaju ke babak final setelah berhasil mengandaskan tim Sriwijaya FC dengan skor 1-0 di Stadion Kanjuruhan, Malang.

         Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan kembali mendukung pertandingan sepak bola yang rencananya diselenggarakan pada pertengahan April 2016.

         Presiden yang ditemui pada Minggu malam usai menonton pertandingan final sepak bola Piala Bhayangkara 2016 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, menYatakan pertandingan tersebut akan mengikutsertakan sebanyak 78 klub sepak bola di Indonesia.

         Terkait pertandingan final Piala Bhayangkara, Jokowi mengatakan pertandingan itu berjalan menegangkan.

                                                  Arema Juara
        Arema Cronus akhirnya dinobatkan sebagai juara turnamen Torabika Bhayangkara Cup 2016 setelah di partai puncak di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu, mengalahkan Persib Bandung dengan skor 2-0.

        Gol kemenangan tim yang berjuluk Singo Edan ini dicetak oleh pemain naturalisasi yaitu Raphael Maitimo pada menit 58 setelah sebelumnya mendapatkan umpan manis dari Srdan Lopicic. Sedangkan gol kedua dicetak pemain pengganti yaitu Sunarto pada menit 84. Dengan kemenangan ini, tim kebanggaan Arek Malang tersebut berhak mendapatkan hadiah Rp2,5 miliar.

        Pada pertandingan yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo ini berlangsung ketat sejak awal babak pertama. Kedua tim saling jual beli serangan dan pertandingan yang diperagakan cenderung keras. Bahkan wasit Nusur Fadillah harus beberapa kali mengeluarkan kartu kuning untuk pemain kedua tim.

        Meski bertandingan berjalan ketat, selama babak pertama berlangsung tidak ada gol yang tercipta. Meski demikian, 88 ribu suporter dari kedua tim yaitu Aremania dan Bobotoh tetap terus memberikan dukungan dengan nyanyian maupun yel-yel dukungan yang tidak kalah meriahnya.

        Memasuki babak kedua, jual beli serangan langsung diperagakan kedua tim. Persib Bandung yang ingin memecah kebuntuhan bahkan memasukkan David Laly untuk menggantikan Samsul Arif yang kesulitan berkembang. Bukan volume tekanan meningkat, justru Arema mampu berbalik menekan.

        Berbekal pemain yang sudah berpengalaman, tim kebanggaan Arek Malang itu mulai menguasai jalannya pertandingan. Peluang menciptakan gol langsung didapat yang salah satunya lewat Cristian Gonzales. Hanya saja upaya pemain berusia 40 tahun itu belum membuahkan hasil.

        Akhirnya kebuntuan Arema pecah setelah Raphael Maitimo mampu menjebol gawang I Made Wirawan pada menit 58. Gol ini tercipta lewat sontekan indah pemain naturalisasi itu setelah mendapatkan umpan terukur dari Srdan Lopicic setelah sebelumnya meneruskan umpan dari Cristian Gonzales.

        Tertinggal 0-1, Persib mencoba untuk mengejar ketertinggalan. Namun, Arema terlihat percaya diri untuk menghalau tekanan lawan. Kondisi ini membuat tensi pertandingan mulai meningkat. Tidak ketinggalan 88 ribu pendukung kedua tim terus memberikan dukungan.

        Bukan menyamakan kedudukan, Persib justru harus kehilangan pemain belakang andalannya yaitu Rudolof Yanto Basna. Pemain muda ini harus mendapatkan dua kartu kuning yang berdampak pada keluarnya kartu merah. Satu kartu kuning didapat setelah melakukan tindakan menendang botol air mineral dan mengenai kepala Esteban Vizcara pada menit 70.

        Bermain dengan 10 orang jelas menjadi kerugian bagi Maung Bandung dan apalagi dalam kondisi tertinggal. Namun, Persib tetap menunjukkan kelasnya dengan terus memberikan tekanan kepertahanan Arema Cronus. Bahkan, beberapa kali mampu mengancam gawang Kurnia Meiga.

        Satu peluang emas sebenarnya kembali didapat oleh pemain asing Persib yaitu Belencoso pada menit 81. Hanya saja tendangan kerasnya meleceng disisi kanan gawang Kurnia Meiga. Arema juga tidak ketinggalan. Masuknya Sunarto menggantikan Srdan Lopicic ternyata membawa tenaga baru dan langsung menggandakan kedudukan pada menit 84.

        Untuk mengamankan kemenangan, pelatih Arema menarik beberapa pemain dan digantikan tenaga baru di antaranya Dendi Santoso digantikan Antoni Putro. Masuknya tenaga baru membuat semangat Singo Edan lebih menyalak. Hanya saja hingga wasit Nusur Fadillah meniup peluit panjang tanda pertandingan usai tidak ada lagi gol yang tercipta. Arema tetap unggul 2-0 atas Persib Bandung.

        Sementara Pelatih Kepala Arema Cronus Milomir Sislija menyebutkan bahwa karakter sepak bola Indonesia mempunyai kemiripan seperti Liga Inggris.

        "Seperti inilah sepak bola, ada kontroversi, pelanggaran keras, drama dan gol cantik, ini baru final," kata Milomir Sislija usai pertandingan final Torabika Bhayangkara Cup 2016 melawan Persib Bandung di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.

        Ia mengaku menyukai atmosfer sepak bola Indonesia, karena fanatisme dari suporternya serta permainan yang lugas. "Saat ini menurut saya Arema adalah klub dengan komposisi terbaik di Indonesia," katanya.

Pewarta : Bayu Prasetyo
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024