Kendari (Antara News) - Tarif angkutan kota di Kendari ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara saat ini belum turun meskipun pemerintah telah menurunkan harga bahan bakar minyak bersubsidi mulai 1 April 2016.

"Kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga BBM pada 1 April belum berpengaruh pada tarif angkot," kata salah seorang sopir angkot di Kendari, Lusman, Sabtu.

Ia mengatakan, tarif angkot belum turun kemungkinan karena belum ada penyesuian dengan tarif suku cadang.

"Tarif angkot belum turun karena penurunan harga bahan bakar minyak karena belum diikuti turunnya harga suku cadang," katanya.

Dikatakan, tarif angkot masih normal yakni Rp4.500 untuk umum dan Rp3.500 untuk pelajar mahasiswa.

"Saya juga belum mengetahui apakah sudah ada keputusan pemerintah daerah terkait tarif angkot terbaru. Saya masih berpatokan tarif lama," katanya.

Salah seorang penumpang, Rudi (22), mengaku masih membayar dengan tarif lama yakni Rp3.500 ketika berangkat dan pulang dari kampus. "Semoga dengan penurunan harga BBM ini akan ada penyesuaian tarif angkot," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024