Kendari (Antara News) - Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Polisi Agung Sabar Santoso mengatakan penyebab meledaknya bom di ruang pelatihan Sekuriti Universitas Haluoleo Kendari yang menyebabkan empat orang tewas dan delapan luka-luka masih dalam proses penyelidikan.

"Kita belum bisa menjelaskan penyebab dari bom yang meledak saat pelatihan sekuriti di Universitas Haluoleo Kendari. Tim Gegana Brimob Polda masih menyelidikinya," kata Kapolda kepada pers di luar gedung tempat bom meledak di Kendari, Selasa.

Menurut Kapolda, bom berupa granat yang menewaskan empat orang peserta pelatihan, termasuk satu anggota Gegana Brimob Polda Sultra itu meledak saat pelatih hendak memperagakan cara-cara menjinakan bom.

"Seperti apa kejadian dari meledaknya bom, belum dapat kami jelaskan karena masih dalam proses penyelidikan," imbuhnya.

Menurut Kapolda Agung pelatihan bagi sekuriti Universitas Haluoleo Kendari tersebut direncanakan akan berlangsung selama dua minggu.

Namun, baru seminggu proses pelatihan kata dia, telah terjadi musibah tragis yang menewaskan empat orang.

Kejadian naas tersebut kata dia, terjadi setelah satu minggu dari dua minggu jadwal pelaksanaan pelatihan yang direncanakan. "Kami jajaran Polda Sultra bersama Universitas Haluole sangat berduka atas musibah ini," ujarnya.

Pewarta : Agus
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024