Mamuju (Antara News)- Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh mengatakan masyarakat Sulbar hidup dalam   kerukunan umat beragama yang tetap terjaga dan terpelihara tanpa ada konflik.

          "Provinsi Sulbar yang terbentuk sejak 2004 lalu setelah mekar dari Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Provinsi induknya masyarakatnya hidup dalam  kerukunan umat beragama yang tetap terjaga dan terpelihara tanpa ada konflik," Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh seusai menerima kunjungan komisi IX DPR-RI di Mamuju, Selasa.

          Komisi IX DPR-RI berkunjung ke Sulbar selama tiga hari di pimpin legislator partai Golkar Syamsul Bachri, untuk meninjau kondisi pelayanan masyarakat diantaranya, pelayanan kesehatan, balai POM, transmigrasi, pelaksanaan Badan Jaminan Kesehatan Masyarakat (BPJS).

          Ia mengatakan, selama memimpin Sulbar dua periode masyarakat Sulbar hidup harmonis meskipun Sulbar terdiri dari berbagai macam suku dan agama, dan itu adalah sebuah keberhasilan pembangunan.

          "Semua suku ada Bali, Jawa, Melayu, dan seluruh suku di sulawesi dan kalimantan ada, Sulbar seperti miniatur Indonesia, bahkan seluruh agama resmi ada di Sulbar, namun mereka hidup damai karena tercipta kerukunan diantara mereka, ini sebuah keberhasilan pemerintah membangun daerah," katanya.

          Oleh karena itu ia mengatakan, pemerintah Provinsi Sulbar berharap masyarakat dan pemerintah tetap terkoordinasi menjaga kerukunan antarumat beragama dan mensukseskan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat.

          Menurut dia, Provinsi Sulbar sebagai daerah termuda yakni provinsi ke-33 di Indonesia sedang mengejar ketertinggalannya dari daerah lain dengan memacu pertumbuhan ekonomi daerahnya angka kemiskinan di Sulbar yang pernah mencapai angka 27 persen ditahun 2005 dan kini tersisa 11 persen mesti terus diturunkan dengan memelihara kerukunan dan kedamaian di daerah.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024