Mamuju (Antara News) - Grup band alternatif Indonesia Payung Teduh bakal meramaikan Festival Matahari Sikammun yang digelar bersamaan dengan gerhana matahari total di anjungan Pantai Manakarra Mamuju pada 7-9 Maret 2016.

         Pendiri Inspirasi 2085, Irvan Basri, di Mamuju, Senin, mengatakan nspirasi 2085 bekerja sama dengan Nal Organizer akan menggelar Festival Matahari Sikammun berupa kegiatan budaya dengan melibatkan pelaku seni dan budaya di Sulbar.

         Ia mengatakan acara itu akan diramaikan dengan penampilan grup musik beraliran fusi antara folk, keroncong dan jaz, yakni Payung Teduh, karnaval budaya kolaborasi seni dan budaya enam kabupaten, pameran wisata dan kebudayaan, serta permainan tradisional.

         "Kegiatan tersebut diharapkan akan meningkatkan jati diri dan kebanggaan bagi generasi muda di Sulbar terhadap adat istiadat dan kebudayaan yang dimiliki karena seni merupakan induk budaya merupakan roh kehidupan yang harus dijaga kehidupan ini harus memiliki budaya dan bukan cangkokan," katanya.

         Menurut dia, perkembangan kehidupan manusia telah dituntut sesuai dengan kehendak zaman.

         Akibatnya, katanya, generasi telah banyak meninggalkan adat istiadat dan kebudayaan yang menjadi roh kehidupan Bangsa Indonesia. Kebudayaan bangsa ini telah digeser bangsa barat dengan vulgar.

         Ia mengatakan mulai dari makanan, pakaian, dan lainnya yang asli milik bangsa telah digeser dengan budaya barat, sedangkan nilai-nilai masyarakatnya telah terpengaruh globalisasi.

         Pengaruh globalisasi, katanya, semakin memusnahkan eksisten budaya asli seiring dengan pesatnya arus teknologi dan informasi.

         Dia mengharapkan kegiatan itu menumbuhkan nilai persaudaraan dan persatuan dari Kerajaan Sampaga yang pernah besar di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

         "Mesti dibangkitkan sebagai nilai untuk terus membangun bangsa. Nilai persaudaraan dan persatuan pernah dijaga Kerajaan Sampaga sehingga menjadi kerajaan besar pada masanya di Kabupaten Mamuju. Hal itu perlu dibangkitkan untuk terus menjadi spirit membangun bangsa, persatuan dan persaudaraan harus dijaga setiap elemen bangsa ini sebagai nilai luhur karena itu adalah modal untuk membangun bangsa," katanya.

         Ia mengatakan Kerajaan Sampaga sebagai kerajaan tertua di Sulbar memiliki nilai peradaban yang harus dilestarikan dan dijaga, di antaranya dengan menjaga persatuan dan persaudaraan.

         Ia berharap acara tersebut dapat suksesk, sedangkan semua pihak dapat menarik simpatik masyarakat agar lebih mencintai budaya bangsa.


                                   Dzikir
         Sementara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, telah melakukan persiapan untuk menyambut fenomena Gerhana Matahari dengan menggelar pertunjukkan seni dan dzikir bersama serta beragam kegiatan lainnya.

         "Kita tidak melewatkan fenomena gerhana matahari pada 9 Maret 2016. Selain Dzikir bersama, maka masyarakat Mamuju akan disuguhkan beragam pilihan acara dalam memeriahkan fenomena langka ini," kata Kepala Seksi Pertunjukan dan Seni, Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Sulawesi Barat, Andi Saiful Rauf di Mamuju, Minggu.

         Menurut dia, jajarannya kini telah menyiapkan rangkaian acara khusus untuk menyambut fenomena langka tersebut di beberapa tempat.

         "Gerhana matahari itu kan nanti pada Tanggal 9 Maret pagi. Kita akan gelar dzikir bersama, kemudian melaksanakan sholat gerhana, serta pertunjukan marawis," ungkap Saiful.

         Rangkaian kegiatan yang disiapkan oleh pemerintah provinsi di atas akan dipusatkan di areal rumah adat Mamuju pada pagi hari, lalu berlanjut hingga malam hari.

         "Malamnya itu ada pertunjukan seni dan kebudayaan. Akan ada pertunjukan teater, kesenian daerah, musik perkusi, serta pertunjukan kesenian kontemporer lainnya," kata Saiful Rauf.

         Di tempat lain, pertunjukan seni dan kebudayaan juga disiapkan oleh even organizer lokal "NAL" yang dipusatkan pada areal anjungan Pantai Manakarra Mamuju.

         Kegiatan yang dilabeli "Festival Sikammung" tersebut akan mempertemukan seluruh kesenian dari enam kabupaten di Sulawesi Barat dalam satu panggung.

         Inisiator festival sikammung, Irvan Basri menyebutkan, kegiatan tersebut diharapkan mampu menjadi langkah awal akan adanya even bernuansa budaya berskala lebih besar di masa mendatang.

         "Agendanya itu dimulai sejak Tanggal 8 Maret sampai besoknya. Nanti itu akan ada pertunjukan kesenian dari seluruh perwakilan kabupaten di Sulbar," katanya.        

         Selain itu, dalam acara festival Sikammung juga akan ada pameran seni dan budaya dengan konten lokal yang begitu kental.

         "Kita hanya akan meminjam momentum gerhana matahari yang langka ini dalam melaksanakan festival sikammung itu. Harapan kita, semoga kegiatan ini bisa menjadi langka awal akan diadakannya kegiatan serupa di Sulbar di masa mendatang," sambung Irvan.

         Pria yang juga inisiator Inspirasi Indonesia 2085 itu mejelaskan, kegiatan skala besar yang bersifat seni dan budaya lokal masih sangat minim untuk ukuran Sulawesi Barat. Hal itu berdampak pada kurang dikenalnya "Jazirah Malaqbi" sebutan Sulbar ini di pentas nasional.

         "Atas dasar pemikiran itu, kami berharap, di masa mendatang kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin di Sulbar. Setidaknya dengan kegiatan yang lebih fokus pada seni dan budaya lokal itu dapat dijadikan branding tersendiri khususnya bagi kita yang ada di Sulbar ini," terangnya.

         Festival sikammung sendiri juga akan menghadirkan penampilan spesial dari salah satu band indie kenamaan asal Jakarta, Payung Teduh. Payung Teduh merupakan band alternatif Indonesia beraliran fusi antara Folk, Keroncong dan Jazz.

         Gerhana matahari total akan bisa disaksikan di 12 provinsi, di antaranya Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Fenomena langka itu akan berlangsung pada pagi hari.

Pewarta : M. Faisal Hanapi dan Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024