Kendari (Antara News) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar workshop peningkatan pengelolaan wakaf produktif tahun 2016.

Kegiatan itu dibuka langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Sultra H Mohamad Ali Irfan pada salah satu hotel di Kendari, Jumat.

"Banyak orang yang salahgunakan arti wakaf sehingga ada oknum yang perjualbelikan wakaf. Sementara wakaf itu merupakan investasi akhirat yang tidak pernah putus," kata Mohamad Ali Irfan.

Ia mengatakan, kondisi itu sangat memprihatinkan karena terkadang ada bangunan masjid di atas lahan wakaf itu kemudian ada yang menjual ke pihak lain.

"Ini tugas para pemuka agama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mengetahui makna wakaf yang sebenarnya. Ini keprihatinan semua pihak agar tanah wakaf tidak disalahgunakan orang," katanya.

Ketua Panitia Misbahuddin melaporkan kegiatan itu diikuti 30 orang terdiri pengurus badan wakaf Indonesia kabupaten/kota berjumlah 15 orang dan wiraswasta 15 orang

Dikatakan, Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari yakni 4-6 Maret 2016 bertujuan untuk menghimpun informasi dan permasalahan dalam pengelolaan bagi para pengelola wakaf di Sultra.

"Tujuan lainnya untuk menyamakan presepsi prosedur, mekanisme dan tata cara pengelolaan wakaf produktif dan merumuskan langkah strategis pengelolaan wakaf produktif yang profesional, transparan dan akuntabel," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024