Rumbia (Antara News) - Kabupaten Bombana masih kekurangan sekitar 700 guru di semua jenjang kependidikan di daerah itu.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bombana, Abd Rauf Abidin, Jumat menuturkan, jumlah kekurangan itu diperoleh setelah dilakukan inventarisasi baik secara online maupun manual di tiap jenjang sekolah.

"Dari inventarisasi tersebut, saat ini terdaftar sebanyak 1.900 lebih jumlah guru Pegawai Negeri Sipil dari sebanyak 300 lebih sekolah," tutur Rauf yang didampingi Sekretaris dan Kepala Tata Usaha Dinas Dikpora masing-masing Budiman Razak dan Abu Bakar.

Menurut Rauf, jumlah sebanyak itu kami nilai masih kurang sebab masih banyak sekolah yang hanya memiliki kepala sekolah dan dibantu oleh tenaga honorer.

"Salah satu sekolah di Bombana yang hanya memiliki kepala sekolah PNS seperti SD Negeri Lantimoasi, dan beberapa sekolah lainnya di Bombana," sebut Rauf.

Rauf mengatakan, selain terdapat banyak kekurangan jumlah guru, pihaknya juga masih dihadapkan dengan kelebihan jumlah guru bidang studi pada sebagian sekolah.

"Artinya belum terjadi pemerataan, sehingga ada di sekolah tertentu yang memiliki jumlah guru bidang studi yang lebih dibanding sekolah lainnya yang bahkan tidak ada sama sekali guru mata pelajaran yang dimaksud," urai Rauf.

Rauf mencontohkan di SMA Negeri 1 Bombana terdapat 5 orang guru Pendidikan Kewarganegaraan, sementara di SMA lainnya tidak ada.

"Praktis, dari jumlah guru mata pelajaran yang berlebihan itu, mencari sekolah lainnya untuk menambah jam mata pelajaran yang diampunya guna memenuhi persayaratan adsministrasi sebagai penerima tunjangan sertifikasi," urainya.

Lebih jauh Rauf menjelaskan, bahwa untuk mengatasi permasalahan kekurangan jumlah guru, pihaknya merekrut tenaga honorer.

"Tenaga honorer tersebut direkrut oleh pihak sekolah sebab mereka-lah yang lebih mengetahui apa yang dibutuhkan, sedangkan di Dinas Dikpora hanya sebatas mengetahui dan mengusulkan untuk mendapatkan surat keputusan pengangkatan dari Bupati," katanya.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024