Kendari (Antara News) - Dialog kebangsaan yang diselenggaran Korem 143/Haluoleo bekerjasama dengan LPP RRI Kendari, melibatkan perwakilan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta, instansi vertikal serta dari unsur organisasi pemuda dan masyarakat (Ormas) di daerah ini.
Komandan Korem 143/HO Kendari, Kolonel ZCI Rido Hermawan di Kendari, (15/2) mengungkapkan dialog kebangsaan yang bertemakan "Kewajiban warga negara dalam tugas bela negara" menghadirkan sejumlah nara sumber yang mewakili unsur politisi yakni Ketua DPRD Sultra H Abdurrahman Saleh.
Sedangkan nara sumber dari akademisi adalah Dekan Fakultas Hukum Universitas Haluoleo (UHO) Kendari Prof Dr Djufri Dewa,SH dan dari unsur kepolisian di wakili Kabid humas Polda Sultra AKBP Sunarto.
Menurut Danrem Rido Hermawan, kegiatan dialog kebangsaan yang pusatkan di aula Makorem dan disiarkan langsung melalui Pro satu RRI Kendari telah lama digagas dan baru pada (Senin-15/2) dilaksanakan.
"Tujuan dari dialog kebangsaan selain untuk memberikan wawasan dan pencerahan kepada para peserta tentang bagaiman menjadi bangsa Indonesia yang ideal terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara dan tentu beragama sesuai dengan budaya bangsa sendiri," ujarnya.
Dan yang terpentung adalah bagi peserta kalangan mahasiswa dan organisasi kepemudaan untuk bisa membangun kesadaran politik civitas akademika serta dilingkungan masing-masing.
"Bila kesadaran politik ini bisa kita bangun dilingkungan kita masing-masing, maka tujuan dari bela negara ini pun bisa terwujud dengan baik," ujaranya.
Ia mengatakan, pengertian bela negara bukan berarti bahwa setiap warga negara harus memikul senjata untuk siap perang namun, yang terpenting dan harus dipahami adalah bagaimana mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mencintai tanah airnya demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang adil, aman dan sejahtera.
"Artinya bahwa bila negara aman, maka kesejahteraan rakyat pun akan lebih baik dalam arti luas," uajar Kolonel Rido.
Dialog kebangsaan kata Danrem, tidak hanya dilakukan hari ini, namun diharapkan bisa berkesinambungan dan dilakukan di tempat lain seperti di kampus-kampus, di sekolah bahkan di sebuah lingkungan perumahan pun.
Rangkaian dialog kebangsaan, juga dilakukan diskusi yang tidak hanya peserta yang hadir dalam ruangan itu, tetapi juga bebebapa penanya dari luar Kota Kendari melalui jalur telepon yang disiarkan langsung melalui RRI.
Komandan Korem 143/HO Kendari, Kolonel ZCI Rido Hermawan di Kendari, (15/2) mengungkapkan dialog kebangsaan yang bertemakan "Kewajiban warga negara dalam tugas bela negara" menghadirkan sejumlah nara sumber yang mewakili unsur politisi yakni Ketua DPRD Sultra H Abdurrahman Saleh.
Sedangkan nara sumber dari akademisi adalah Dekan Fakultas Hukum Universitas Haluoleo (UHO) Kendari Prof Dr Djufri Dewa,SH dan dari unsur kepolisian di wakili Kabid humas Polda Sultra AKBP Sunarto.
Menurut Danrem Rido Hermawan, kegiatan dialog kebangsaan yang pusatkan di aula Makorem dan disiarkan langsung melalui Pro satu RRI Kendari telah lama digagas dan baru pada (Senin-15/2) dilaksanakan.
"Tujuan dari dialog kebangsaan selain untuk memberikan wawasan dan pencerahan kepada para peserta tentang bagaiman menjadi bangsa Indonesia yang ideal terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara dan tentu beragama sesuai dengan budaya bangsa sendiri," ujarnya.
Dan yang terpentung adalah bagi peserta kalangan mahasiswa dan organisasi kepemudaan untuk bisa membangun kesadaran politik civitas akademika serta dilingkungan masing-masing.
"Bila kesadaran politik ini bisa kita bangun dilingkungan kita masing-masing, maka tujuan dari bela negara ini pun bisa terwujud dengan baik," ujaranya.
Ia mengatakan, pengertian bela negara bukan berarti bahwa setiap warga negara harus memikul senjata untuk siap perang namun, yang terpenting dan harus dipahami adalah bagaimana mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mencintai tanah airnya demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang adil, aman dan sejahtera.
"Artinya bahwa bila negara aman, maka kesejahteraan rakyat pun akan lebih baik dalam arti luas," uajar Kolonel Rido.
Dialog kebangsaan kata Danrem, tidak hanya dilakukan hari ini, namun diharapkan bisa berkesinambungan dan dilakukan di tempat lain seperti di kampus-kampus, di sekolah bahkan di sebuah lingkungan perumahan pun.
Rangkaian dialog kebangsaan, juga dilakukan diskusi yang tidak hanya peserta yang hadir dalam ruangan itu, tetapi juga bebebapa penanya dari luar Kota Kendari melalui jalur telepon yang disiarkan langsung melalui RRI.