Laworo (Antara News) - Kabupaten Muna Barat menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-1 tingkat kabupaten setempat yang dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Muna Barat, Drs L.M. Rajiun Tumada, MSi di Lapangan Stadion Marobea Kota Laworo, Sabtu.
     Sebelum acara resmi pembukaan MTQ yang pertama kali di daerah otonomi baru (DOB) terbentuk tahun 2014 itu, diawali dengan pawai taruf yang diikuti unsur tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh wanita, kelompok majelis ta'lim dan masyarakat Mubar.
     Penjabat Bupati Muna Barat yang didampingi Wakapolres Muna dan Mubar, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Mubar La Ode Tariala dan Ketua Fraksi Bhineka Tunggal Ika dari PKS La Rifu Rinamu, serta Kepala Perwakilan Kementerian Agama Muna Barat Drs H Nilon, juga menyempatkan diri untuk mengatur barisan peserta upacara MTQ yang tampak berdiri dengan kondisi sorotan sinar matahari di siang hari.
     "Barisan peserta MTQ agar berteduh saja di bawah tenda. Di tengah teriknya panas matahari di siang hari seperti ini sangat tidak manusiawi menjemur orang," ujarnya.
     Menurut dia, acara seperti ini sebaiknya dilaksanakan pada sore hari atau malam hari dan tidak mesti harus pada waktu tengah hari, yakni dengan melaksanakan pawai ta'ruf mulai pukul 15.30 dan pembukaan acara MTQ pada pukul 16.00 agar semua peserta dan masyarakat yang menonton bisa merasa nyaman.
     Rajiun kemudian memulai sambutannya antara lain mengatakan, biarpun usia Muna Barat masih sangat muda, namun daerah ini sudah bisa menunjukkan semangat religius, apalagi kabupaten tersebut juga telah berprestasi pada saat pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Tingkat Provinsi Sultra tahun 2015 dengan perolehan dua medali emas dan dua medali perunggu.
     "Saya berharap prestasi tersebut dapat lebih ditingkatkan ke depannya dan oleh karananya pada pelaksanaan MTQ yang pertama kali ini agar dapat menjaring para kafilah yang berprestasi untuk bisa mewakili daerah ini pada kegiatan MTQ tingkat Provinsi Sultra ke depan ini," ujarnya.
     Rajiun juga mengingatkan pimpinan kontingen kafilah MTQ dari seluruh kecamatan se-Muna Barat agar mengawal kegiatan ini, sehingga para kafilahnya bisa menampilkan kemampuan mereka untuk dapat mencapai prestasi yang terbaik.
     Sementara itu Kepala Perwakilan Kementerian Agama Muna Barat yang juga dewan hakim dan juri Drs. H. Nilon menyampaikan, pelaksanaan MTQ ini yang baru yang pertama kali di daerah ini tidaklah sekedar bermakna syiar Islam.
     "Pelaksanaan MTQ kali ini hendaknya bisa dijadikan barometer dalam mengukur hasil pembelajaran membaca dan pengamalan Alquran di masyarakat mulai dari tingkat Taman Pengajian Alquran (TPA), madrasah dan Majelis Ta'lim di semua desa dalam wilayah Mubar," katanya.
     Menurut dia, apabila daerah ini mampu secara rutin melakukan kegiatan pembelajaran Alquran di lingkungan masing-masing berarti daerah ini telah dapat melakukan pengkaderan qori dan qoriah, hafiz dan hafizah, yang nantinya mereka akan mewakili Muna Barat pada MTQ Tingkat Provinsi Sultra  pada Maret 2016 di Kota Baubau.
     Nilon mengatakan, kegiatan MTQ tidak semata rutinitas seremonial semata, tetapi dapat menjadi momen untuk mendorong peningkatan pengetahuan penghayatan dan pengamalan Alquran.
     Kegiatan MTQ Tingkat Kabupaten Muna Barat yang berlangsung 13-19 Februari 2016 itu mempertandingkan sembilan cabang di antaranya cabang tilawah, cabang qira'at sab'ah, tartil quran, hifzhil quran, fahmil quran, syahril quran, khatt II quran, qasidah rabana, dan cerdas cermat tentang isi kandungan Alquran.
     Pada kesempatan itu juga Penjabat Bupati Muna Barat, LM Rajiun melantik 29 orang dewan hakim dan dewan juri, sekaligus dilalukan penyerahan bendara petaka MTQ.

Pewarta : Olsis Fara
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024