Kendari  (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara meminta para pengusaha kerajinan untuk siap bersaing dan tidak takut memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang diberlakukan tahun ini.

"Pemberlakuan MEA bukan sesuatu yang menakutkan bagi pengusaha kerajinan, sebaliknya harus diupayakan secara maksimal untuk meraih peluang yang ada dari pemberlakuan MEA," kata Wali Kota Kendari Asrun di Kendari, Senin.

Ia menyebutkan, berbagai upaya telah dilakukan oleh semua pihak untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapan pengrajin dan para pelaku kreatif di daerah itu untuk bisa memasuki ajang MEA dengan memanfaatkan sebaik-baiknya pasar bebas tersebut.

"Era Masyarakat Ekonomi ASEAN harus menjadi sebuah peluang bagi daerah untuk mengembangkan lagi produk, bukan malah menjadi momok menakutkan bagi pengusaha," katanya.

Dia mengatakan, pasar bebas negara-negara ASEAN harus bisa mendorong produk dan industri kerajinan daerah.

"Hal tersebut juga harus didukung oleh masyarakat dengan cara mencintai produk lokal dan para pelakunya yang memanfaatkan sumber daya alam lokal," katanya.

Menurut Asrun, sebelum diberlakukan MEA beberapa hasil produk dari UMKM di Kendari sudah menembus pasar internasional seperti abon ikan, kerajinan gembol, dan lain-lain.

"Yang perlu dilakukan saat ini adalah memperbanyak promosi kerajinan dengan jangkauan yang lebih besar dan lebih luas. Selain itu kolaborasi dan kerja sama untuk menembus pasar bersama produk daerah lainnya di Indonesia juga diperlukan," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024