Sleman (Antara Newa) - Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama isteri Mufida Kala dan rombongan mengunjungi kerajinan kulit "Bucini-M Joint Exclusif Leather" di Dusun Klodangan, Desa Sendangtirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.

         Dalam kunjungan tersebut Jusuf Kalla mengajak rombongan sebanyak lima bus, termasuk di antaranya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dan Menko Perekonomian Sofyan Jalil.

         Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla melihat-lihat produk kerajinan kulit dan sempat membeli beberapa produk seperti tas dan sepatu.

         Begitu juga dengan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Mufida Kalla juga menyempatakan berbelanja sejumlah produk kerajinan kulit.

         Dalan kesempatan tersebut, Jusuf Kalla yang datang ke Yogyakarta untuk mengisi liburan akhir tahun juga nampak begitu akrab dengan para cucu-cucunya, beberapa kali Jusuf Kalla mendapat ciuman dari cucu-cucunya.

         Mufida Kalla mengatakan dalam kunjungan tersebut dirinya berbelanja beberapa peroduk sebagai oleh-oleh saudara-saudaranya.

         "Beli beberapa tas untuk oleh-oleh dan buat ipar-ipar," ucapnya.

         Pemilik "Bucini-M Joint Exclusif Leather" Rico Yudi Asmoro mengatakan tempat kerajinan miliknya ini sudah dua kali dikunjungi Ibu Wakil Presiden Mufida Kalla.

         "Belum lama ini Ibu Mufida juga ke sini, ini yang kedua kalinya. Beberapa waktu lalu Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga pernah berkunjung di sini," ungkapnya.

         Ia mengatakan, industri kerajinan kulit tersebut dirintisnya sejak 1997 dan awalnya hanya membuat dompet kulit.

         "Dulu hanya bikin dompet, tetapi sekarang sudah memproduksi tas dan sepatu," ujarnya.

         Menurut dia, produk kerajinannya lebih banyak diekspor ke Eropa seperti Belanda, sedangkan untuk pemasaran lokal hanya sedikit saja.

         "Dulu saya pasarkan di lokal ternyata tidak laku, kemudian saya coba membuka pasar ekspor ternyata permintaan justu bagus," tuturnya.

         Rico mengatakan, dengan memperkerjakan 160 karyawan rata-rata produksi satu bulan bisa mencapai 4.500 tas dan sepatu.

         "Harga jual bervariasi, antara RP200 ribu hingga Rp2juta untuk sepatu, dan tas harga termurah Rp600 ribu," tambahnya.

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024