Kendari (Antara News) - Massa pendukung pasangan calon bupati-wakil bupati Konawe Utara Aswad Sulaeman-Abuhaera, unjuk rasa meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat untuk melakukan pemungutan suara ulang.
Unjuk rasa yang digelar di kantor KPU Konut di Wanggudu, Rabu, karena penyelenggaraan pilkada di kabupaten tersebut dinilai banyak kecurangan. Wangadu terletak kurang lebih 170 kilometer arah Utara Kota Kendari.
"Kami meminta KPU Konut untuk melakukan pemilihan suara ulang karena penyelenggaraan Pilkada di Konut pada 9 Desember 2015, diwarnai banyak kecurangan," kata Safar koordinator massa melalui telepon dari Kendari.
Selain diwarnai banyak kecurangan kata dia, penyelenggara pilkada, mulai dari KPU, Panwas dan PPK hingga petugas PPS di TPS tidak netral karena secara terang-terangan mendukung salah satu pasangan calon bupati/wakil bupati.
"Pada kesempatan sosialisasi di Desa Boenaga, tiga anggota KPU secara terbuka mengajak masyarakat untuk memilih pasangan calon tertentu dan memberikan cara mencoblos pasangan calon tertentu tersebut," katanya.
Menurut dia, tiga anggota KPU yang secara terang-terangan mengajak masyarakat untuk memilih pasangan calon tersebut, yakni Muharam, Perdi dan Asmudi.
"Massa juga meminta ketiga anggota KPU tersebut agar dicopot dan diganti dengan orang lain, sebelum PSU di Konut diselenggarakan," katanya.
Menurut dia, penyelenggara pilkada Konut di wilayah Kecamatan Wiwirano juga menambahkan suara salah satu pasangan calon bupati sehingga pasangan calon bupati yang mendapat penambahan suara tersebut memperoleh suara lebih banyak.
"Saat pleno di tingkat PPK, saksi-saksi dari pasangan Aswad Sulaeman-Abuhaera meminta agar kotak suara di Kecamatan Wiwirano dibuka dan dihitung ulang, namun pihak penyelenggara menolak permintaan para saksi tersebut," katanya.
Oleh karena pihak penyelenggara pilkada menolak membuka kotak suara untuk dilakukan perhitungan suara ulang di wilayah kecamatan Wiwirano, maka saksi-kasi dari pasangan calon Aswad Sulaeman-Abuhaera menolak menandatangani berita acara rakapitulasi suara.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024