Kendari (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Konawe mengajak warga melindungi hutan sagu karena tanaman itu merupakan sumber pangan lokal.
"Hutan sagu harus dilindungi tidak boleh dimusnahkan untuk lahan pertanian dan kepentingan lainnya," kata Bupati Konawe Kery Konggoasa di Kendari, Sabtu.
Ia mengatakan, tanaman sagu saat ini terancam punah karena tidak ada warga yang secara khusus membudidaya tanaman itu.
"Kalaupun warga belum bisa melakukan budidaya tanaman sagu, minimal memelihara hutan sagu yang ada saat ini," katanya.
Dia mengimbau seluruh masyarakat Konawe terlebih khusus petani agar mewaspadai kemungkinan lahan terbakar karena saat ini musim kemarau mudah terjadinya kebakaran hutan terutama hutan sagu.
Menurut Kery, tanaman sagu tidak hanya sumber pangan lokal, tetapi juga melindungi sumber air untuk kehidupan masyarakat setempat.
Sagu adalah salah satu makanan pokok masyarakat Tolaki yang mendiami daratan sultra secara turun-temurun dan budaya ini harus terus dilestarikan dan tidak boleh sampai punah di masa yang akan datang.
"Tanaman sagu merupakan bahan baku panganan lokal masyarakat Konawe yang disebut Sinonggi, sementara orang Papua dan Maluku menyebut dengan Papeda yang juga terbuat dari sagu," katanya.
Ia menambahkan, Sagu juga dapat diolah menjadi berbagai jenis bahan makanan untuk dikonsumsi masyarakat setempat.
"Hutan sagu harus dilindungi tidak boleh dimusnahkan untuk lahan pertanian dan kepentingan lainnya," kata Bupati Konawe Kery Konggoasa di Kendari, Sabtu.
Ia mengatakan, tanaman sagu saat ini terancam punah karena tidak ada warga yang secara khusus membudidaya tanaman itu.
"Kalaupun warga belum bisa melakukan budidaya tanaman sagu, minimal memelihara hutan sagu yang ada saat ini," katanya.
Dia mengimbau seluruh masyarakat Konawe terlebih khusus petani agar mewaspadai kemungkinan lahan terbakar karena saat ini musim kemarau mudah terjadinya kebakaran hutan terutama hutan sagu.
Menurut Kery, tanaman sagu tidak hanya sumber pangan lokal, tetapi juga melindungi sumber air untuk kehidupan masyarakat setempat.
Sagu adalah salah satu makanan pokok masyarakat Tolaki yang mendiami daratan sultra secara turun-temurun dan budaya ini harus terus dilestarikan dan tidak boleh sampai punah di masa yang akan datang.
"Tanaman sagu merupakan bahan baku panganan lokal masyarakat Konawe yang disebut Sinonggi, sementara orang Papua dan Maluku menyebut dengan Papeda yang juga terbuat dari sagu," katanya.
Ia menambahkan, Sagu juga dapat diolah menjadi berbagai jenis bahan makanan untuk dikonsumsi masyarakat setempat.