Kendari (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Buton Selatan (Busel) mengandalkan tanaman Jeruk Siompu dan Bawang Merah sebagai komoditi andalan, sekaligus dijadikan ikon daerah.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Buton Selatan, La Ode Hajaruddin di Kendari, Selasa mengatakan, tahun anggaran 2016 mendatang, telah dialokasikan sebesar Rp500 juta untuk pengembangan tanaman Bawang Merah di wilayah Kecamatan Lapandewa.

Sedangkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, juga bersedia membantu menyiapkan lahan seluas 50 hektar di Kecamatan Siompu, untuk mengembangkan tanaman tradisional Jeruk Siompu.

"Potensi kedua jenis tanaman tersebut, terus dikembangkan, meskipun selama ini target pemasaranya, masih sebatas wilayah Sultra. dan kedua Jenis Tanaman ini, juga jadi ikon Buton Selatan," ujaranya.

Ia mengatakan, potensi tanaman Bawang Merah di Kecamatan Lapandewa Buton Selatan, kini tercatat sekitar 500 hektar, atau dalam sekali panen, dapat menghasilkan empat hingga lima ton Bawang Merah per hektar dengan kualitas super.

"Sedangkan untuk tanaman tradisional Jeruk siompu, Dinas Pertanian dan kehutanan Buton Selatan terus memberikan penyuluhan kepada warga di Pulau tersebut, untuk melakukan pola pemeliharaan tanaman yang benar, sehingga dapat berproduksi secara terus menerus," terangnya.

Jeruk Siompu merupakan tanaman khas penduduk di Pulau Siompu, sehingga bila tanaman tropis itu dikembangkan di wilayah lain, cita rasanya akan jauh berbeda.

"Pada tahun 1995-2000 pernah ada yang mencoba mengembangkan di luar daratan Buton Selatan, namun tidak berhasil sebab meskipun tanaman jeruknya tumbuh dan berbuah, namun cita rasanya sangat jauh berbeda dengan jeruk yang memang ada di pulau Siompu," ujarnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024