Kendari (Antara News) - Dewan kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) se-Sultra ikut serta pada pameran yang merupakan rangkaian festival keraton dan masyarakat adat ASEAN ke-3 yang berlangsung di Kendari pada 12-15 November.
"Sebelumnya kami sudah menginstruksikan kepada 17 Dekranasda kabupaten/kota yang ada di Sultra agar memanfaatkan momen festival keraton dan masyarakat adat ASEAN untuk perkenalkan produk," kata Ketua Dekranasda Sultra, Tina Nur Alam, di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan, dalam pameran tersebut Dekranasda menampilkan hasil-hasil kerajinan ekonomi kreatif masing-masing Dekranasda.
"Beberapa produk kreatif dari Dekranasda adalah tenun lokal, kerajinan anyaman, kerajinan perak dan beberapa kerajinan lainnya," kata Tina yang juga merupakan anggota komisi VI DPR RI asal Sultra ini.
Khusus kerajinan tenun lokal kata Tina, semua kabupaten kota di SUltra memiliki tenun khas sebagai bukti bahwa tenun lokal di Sultra sangat beraneka ragam.
Menurutnya, tenun lokal asal Sultra sudah dikenal di pasaran Internasional karena kualitas dan motifnya mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
"Ini saat atau momen yang tepat untuk memperkenalkan kerajinan tenun lokal kepada peserta festival keraton dan festival seni qasidah nasional di Kendari," katanya.
"Sebelumnya kami sudah menginstruksikan kepada 17 Dekranasda kabupaten/kota yang ada di Sultra agar memanfaatkan momen festival keraton dan masyarakat adat ASEAN untuk perkenalkan produk," kata Ketua Dekranasda Sultra, Tina Nur Alam, di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan, dalam pameran tersebut Dekranasda menampilkan hasil-hasil kerajinan ekonomi kreatif masing-masing Dekranasda.
"Beberapa produk kreatif dari Dekranasda adalah tenun lokal, kerajinan anyaman, kerajinan perak dan beberapa kerajinan lainnya," kata Tina yang juga merupakan anggota komisi VI DPR RI asal Sultra ini.
Khusus kerajinan tenun lokal kata Tina, semua kabupaten kota di SUltra memiliki tenun khas sebagai bukti bahwa tenun lokal di Sultra sangat beraneka ragam.
Menurutnya, tenun lokal asal Sultra sudah dikenal di pasaran Internasional karena kualitas dan motifnya mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
"Ini saat atau momen yang tepat untuk memperkenalkan kerajinan tenun lokal kepada peserta festival keraton dan festival seni qasidah nasional di Kendari," katanya.