Jakarta (Antara News) - Pemerintah Taiwan menginginkan hubungannya dengan Indonesia sejajar hubungan Indonesia-Tiongkok setelah Presiden Ma Ying Jeou bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Singapura, Sabtu (7/11).

         "Kami tahu hubungan Indonesia dengan Tiongkok sangat kuat. Kami juga menginginkan hal yang sama," kata Kepala Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) di Indonesia, Liang Jen Chang, di Jakarta, Senin.

         Ia mengakui hubungannya dengan Indonesia selama ini sangat terbatas dan hanya pada bidang-bidang tertentu.

         Walau begitu, lanjut dia, hubungan Taiwan dengan Indonesia dari waktu ke waktu terus menunjukkan peningkatan dan saling menguntungkan.

         Jika hubungannya dengan Indonesia sejajar dengan Tiongkok, Chang pun menyatakan optimismenya bahwa Presiden Ma tidak lama lagi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

         Dalam pertemuannya dengan Xi di Singapura, kata Chang, Ma juga meminta Tiongkok memperlonggar Taiwan dalam menjalin hubungan dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia.

         "Tentu kami bisa menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan Indonesia seusai pertemuan tersebut," ujarnya.

         Terkait dengan pengerahan peluru kendali di Selat Taiwan, Chang mengakui hal itu memang meresahkan rakyat Taiwan.

         "Namun, Xi sudah menyatakan bahwa pengerahan peluru kendali di selat itu bukan ditargetkan kepada Taiwan," katanya.

         Konsensus PBB tahun 1992 tentang "One China", menurut Chang, selama ini kedua belah pihak mempunyai tafsir sendiri-sendiri, yaitu "One China" dan "One Taiwan" yang mengarah kepada kemerdekaan Taiwan, namun hal itu tidak sesuai dengan Konstitusi Taiwan.

         "Oleh sebab itu, Presiden Ma meminta kepada Xi agar fleksibel dalam mengimplementasikan 'One China' itu agar Taiwan bisa leluasa berpartisipasi dan berkontribusi di dunia internasional," ujarnya menambahkan.

         Dengan adanya konsensus tersebut, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomasi dengan Taiwan. Di Indonesia, perwakilan Taiwan hanya berbentuk kantor dagang dan ekonomi. Demikian pula di Taiwan, pemerintah Indonesia memiliki instansi serupa.

         Meskipun demikian, hubungan ekonomi kedua negara tersebut dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Realisasi investasi asal Taiwan ke Indonesia pada semester I/2015 mencapai angka 85,08 juta dolar AS atau meningkat 6,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 yang hanya 79,78 juta dolar AS.

         Nilai perdagangan Indoneia-Taiwan pada semester I/2015 mencapai 5,13 miliar dolar AS. Indonesia mengalami surplus 203,1 juta dolar AS. Nilai ekspor Indonesia ke Taiwan periode tersebut mencapai 3,40 miliar dolar AS, sedangkan nilai impor Indonesia dari Taiwan pada periode tersebut sebesar 285,65 juta dolar AS.

         Demikian pula dengan arus pekerja migran asal Indonesia ke Taiwan yang makin deras seiring dengan kenaikan upah dari 15.840 dolar Taiwan menjadi 17.000 dolar Taiwan per bulan untuk sektor informal dan dari 19.273 dolar Taiwan menjadi 20.008 dolar Taiwan untuk sektor formal per 1 Juli 2015.

         Bank Indonesia mencatat bahwa remitansi TKI dari Taiwan selama 2014 mencapai 668,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp9 triliun. Saat itu jumlah TKI di Taiwan masih berkisar 220 ribu. Oleh sebab itu, remitansi diperkirakan akan meningkat tajam karena pada tahun ini jumlah TKI, baik formal maupun nonformal, sudah mendekati angka 250 ribu.

         Pelajar asal Indonesia di Taiwan juga terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan seiring dengan makin banyaknya program beasiswa yang diberikan negara tersebut. Saat ini jumlah pelajar asal Indonesia hampir mendekati angka 3.500. Namun sayangnya hingga saat ini pula KDEI tidak memiliki staf khusus yang membidangi masalah pendidikan.

         Pertukaran budaya antarkedua negara juga terus berlangsung. Tingkat kunjungan wisata dari Taiwan ke Indonesia atau sebaliknya menunjukkan tren positif. Secara kumulatif, total wisatawan Taiwan yang berkunjung ke Indonesia selama Januari-Juli 2015 mencapai 109.592 orang, sedangkan wisatawan Indonesia ke Taiwan periode tersebut mencapai 104.568 orang.

Pewarta : M. Irfan Ilmie
Editor :
Copyright © ANTARA 2024