Kolaka (Antara News) - Bupati Kolaka Ahmad Safei membuka festival permainan tradisional (mepae-pae) bagi warga masyarakat suku Tolaki Mekongga yang dilaksanakan barisan peduli budaya Wonua Mekongga di Kelurahan Silea Kecamatan Wundulako, Senin.
Bupati Kolaka Ahmad Safei menginginkan permainan tradisional ini menjadi agenda tahunan dan dimasukkan dalam mata pelajaran muatan lokal (mulok).
"Kami minta kepada dinas pariwisata serta dinas pendidikan setempat untuk menjadikan permainan tradisional ini sebagai salah satu muatan lokal dan agenda tahunan kebudayaan," katanya.
Menurut Safei permainan tradisional (Mepae-pae) kegiatan yang terlupakan karena dilakukan saat masih kecil dulu,namun dengan berkembangnya zaman beberapa permainan ini sudah mulai dilupakan. "Kami bangga terhadap pemuda yang punya perhatian terhadap budaya ini," ungkapnya
Sementara ketua panitia festival Ramadhan mengatakan permainan tradisional erat kaitannya dengan perkembangan budaya masyarakat setempat.
Permainan tradisional memperlihatkan adanya fungsi penyampaian budaya dan berasal dari generasi sebelumnya.
"Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda, barisan peduli budaya Wonua Mekongga menggelar festival mepae-pae yang mempertontonkan permainan suku mekongga," katanya.
Dalam festival itu beragam permainan tradisional dipertontonkan di antaranya Metinggo (Engrang), Mehule (Gasing), Mebaguli (gundu dari biji kemiri), Mebanga (Permainan dari tempurung kelapa),Mebele (Permainan dari tempurung kelapa), Mesuke (Permainan cungkil dan pukul dari pelapah sagu).
Bupati Kolaka Ahmad Safei menginginkan permainan tradisional ini menjadi agenda tahunan dan dimasukkan dalam mata pelajaran muatan lokal (mulok).
"Kami minta kepada dinas pariwisata serta dinas pendidikan setempat untuk menjadikan permainan tradisional ini sebagai salah satu muatan lokal dan agenda tahunan kebudayaan," katanya.
Menurut Safei permainan tradisional (Mepae-pae) kegiatan yang terlupakan karena dilakukan saat masih kecil dulu,namun dengan berkembangnya zaman beberapa permainan ini sudah mulai dilupakan. "Kami bangga terhadap pemuda yang punya perhatian terhadap budaya ini," ungkapnya
Sementara ketua panitia festival Ramadhan mengatakan permainan tradisional erat kaitannya dengan perkembangan budaya masyarakat setempat.
Permainan tradisional memperlihatkan adanya fungsi penyampaian budaya dan berasal dari generasi sebelumnya.
"Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda, barisan peduli budaya Wonua Mekongga menggelar festival mepae-pae yang mempertontonkan permainan suku mekongga," katanya.
Dalam festival itu beragam permainan tradisional dipertontonkan di antaranya Metinggo (Engrang), Mehule (Gasing), Mebaguli (gundu dari biji kemiri), Mebanga (Permainan dari tempurung kelapa),Mebele (Permainan dari tempurung kelapa), Mesuke (Permainan cungkil dan pukul dari pelapah sagu).