Baubau (Antara News) - Kapal Motor (KM) Uki Raya berkapasitas 23 GT 805 yang berangkat dari Kota Baubau menuju Kota Kendari menabrak karang di Selat Baruta Kabupaten Buton Tengah, Minggu malam sekitar pukul 22.30 Wita
Pimpinan PT Uki Raya Line Cabang Baubau, Albi Sadikin di Baubau, Senin, membenarkan KM Uki Raya yang bertujuan Kota Kendari itu menabrak karang di Selat Baruta atau biasa disebut "Tanjung Keramat".
Menurut dia, insiden itu disebabkan karena kondisi kapal saat berlayar di selat tersebut terlalu condong ke kanan, sehingga kapal itu mengalami musibah menabrak karang sekitar pukul 22.30 Wita.
"Kapal kami mengalami tabrak karang semalam sekitar pukul 22.30 Wita di Tanjung Keramat. Kapal itu merupakan kapal yang baru melakukan operasi perdana untuk tujuan Kota Baubau ke Kota Kendari," ujarnya.
Ia mengatakan, kapal berukuran panjang 59 meter dan lebar sembilan meter yang dinakhodai H La Diatagu tersebut memuat 22 orang penumpang, 13 orang anak buah kapal (ABK) dan 10 unit kendaraan roda dua.
"Kapal tersebut merupakan kapal yang layak berlayar tidak memuat melebihi kapasitas dan memiliki dokumen yang masih berlaku," ujarnya.
Saat mengalami musibah itu, lanjutnya, pihaknya belum mendapat bantuan dari pihak SAR dan Kesyabandaran, kecuali nakhoda kapal itu berinisiatif melakukan olah gerak kapal selama kurang lebih satu jam untuk bisa selamat keluar dari tanjung tersebut, kemudian melanjutan perjalanan menuju Kota Kendari.
"Alhamdullilah penumpang tidak ada yang mengalami kecelakaan dan tiba dengan selamat di Pelabuhan Kota Kendari, Senin pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Kondisi kapal juga tidak mengalami kebocoran kecuali hanya sedikit peot pada bagian depan sebelah kanan karena menabrak karang," ujarnya.
Menurut Albi, dalam perjalanan normalnya dari Kota Baubau pukul 21.30 Wita menuju Kota Kendari bisa mencapai kurang lebih delapan jam atau tiba sekitar pukul 05.00 Wita, tetapi karena insiden musibah yang dialami, sehingga kapal itu tiba di Pelabuhan Kendari sekitar pukul 07.00 Wita.
Ia mengatakan, peralatan kapal yang ada seperti sekoci, rakit dan ranjang sebanyak 518 unit tidak semuanya di muat ke kapal itu karena alat-alat keselamatan itu hanya bisa dimuat 150 unit.
Sementara itu, pihak Kantor Kesyabandaran Pelabuhan Murhum Kota Baubau saat dikonformasi masalah tersebut, enggan memberikan komentar. Bahkan, pihak Kesyabandaran tidak mengetahui adanya kapal penumpang tujuan Baubau-Kendari itu mengalami tabrak karang.
Pimpinan PT Uki Raya Line Cabang Baubau, Albi Sadikin di Baubau, Senin, membenarkan KM Uki Raya yang bertujuan Kota Kendari itu menabrak karang di Selat Baruta atau biasa disebut "Tanjung Keramat".
Menurut dia, insiden itu disebabkan karena kondisi kapal saat berlayar di selat tersebut terlalu condong ke kanan, sehingga kapal itu mengalami musibah menabrak karang sekitar pukul 22.30 Wita.
"Kapal kami mengalami tabrak karang semalam sekitar pukul 22.30 Wita di Tanjung Keramat. Kapal itu merupakan kapal yang baru melakukan operasi perdana untuk tujuan Kota Baubau ke Kota Kendari," ujarnya.
Ia mengatakan, kapal berukuran panjang 59 meter dan lebar sembilan meter yang dinakhodai H La Diatagu tersebut memuat 22 orang penumpang, 13 orang anak buah kapal (ABK) dan 10 unit kendaraan roda dua.
"Kapal tersebut merupakan kapal yang layak berlayar tidak memuat melebihi kapasitas dan memiliki dokumen yang masih berlaku," ujarnya.
Saat mengalami musibah itu, lanjutnya, pihaknya belum mendapat bantuan dari pihak SAR dan Kesyabandaran, kecuali nakhoda kapal itu berinisiatif melakukan olah gerak kapal selama kurang lebih satu jam untuk bisa selamat keluar dari tanjung tersebut, kemudian melanjutan perjalanan menuju Kota Kendari.
"Alhamdullilah penumpang tidak ada yang mengalami kecelakaan dan tiba dengan selamat di Pelabuhan Kota Kendari, Senin pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Kondisi kapal juga tidak mengalami kebocoran kecuali hanya sedikit peot pada bagian depan sebelah kanan karena menabrak karang," ujarnya.
Menurut Albi, dalam perjalanan normalnya dari Kota Baubau pukul 21.30 Wita menuju Kota Kendari bisa mencapai kurang lebih delapan jam atau tiba sekitar pukul 05.00 Wita, tetapi karena insiden musibah yang dialami, sehingga kapal itu tiba di Pelabuhan Kendari sekitar pukul 07.00 Wita.
Ia mengatakan, peralatan kapal yang ada seperti sekoci, rakit dan ranjang sebanyak 518 unit tidak semuanya di muat ke kapal itu karena alat-alat keselamatan itu hanya bisa dimuat 150 unit.
Sementara itu, pihak Kantor Kesyabandaran Pelabuhan Murhum Kota Baubau saat dikonformasi masalah tersebut, enggan memberikan komentar. Bahkan, pihak Kesyabandaran tidak mengetahui adanya kapal penumpang tujuan Baubau-Kendari itu mengalami tabrak karang.