Manokwari (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat, akan merintis pengoperasian kembali perkebunan kakao yang sejak beberapa tahun silam terhenti.

         Penjabat Bupati Manokwari Selatan, Lazarus Indou, di Manokwari, Selasa mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk mengoperasikan PT Coklat Ransiki

         Kata dia, PT Coklat Ransiki merupakan perusahaan yang mengelola kebun kakao di wilayah tersebut. Akibat sejumlah persoalan, perusahaan ini berhenti beroperasi sejak beberapa tahun lalu.

         Ratusan hektare lahan kakao di wilayah itu, tak terurus, akibatnya, produksi biji kakao di daerah ini turun drastis.

         "Kami sudah plotkan anggaran sebesar Rp. miliar lebih untuk membuka kembali PT Coklat Ransiki. Kami berharap, dalam waktu dekat perusahaan ini bisa beroperasi kembali," kata Lazarus.

         Menurutnya, anggaran itu, akan digunakan untuk membayar ganti rugi kepada mantan karyawan perusahaan PT Coklat Ransiki yang selama ini menjaga dan merawat beberapa areal perkebunan itu.

         Saat ini, lanjut Lazarus, tim dari Pemda sedang menyiapkan draft memorandum of understanding (MOU) atau nota kesepahaman. Dalam waktu dekat, penandatangan MOU tersebut akan dilaksanakan antara pemerintah daerah dengan perusahaan.

         Kata dia, perkebunan ini harus dikelola secara baik, untuk membuka lapangan kerja di daerah tersebut."Ini merupakan salah satu, tridarma perkebunan, yakni membuka lapangan kerja dan menambah devisa bagi negara,"sebut Lazarus.

         Lazarus berharap, perusahaan bisa mengelola perkebunan ini secara baik, agar tidak ada persoalan yang timbul dan membuat aktivitas perkebunan itu berhenti kembali.

         "Yang kami tekankan kepada perusahaan adalah soal manejemen.  Pengelolaan perkebunan itu harus baik, agar tidak macet lagi," kata dia menambahkan.

Pewarta : Oleh Toyiban
Editor :
Copyright © ANTARA 2024