Kendari  (Antara News) - Pengurus Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulawesi Tenggara menyiapkan pemain menghadapi prakualifikasi PON XIX yang akan berlangsung 4-7 Oktober di Mamuju, Sulawesi Barat.

Ketua PSSI Sultra Sabaruddin Labamba di Kendari, Senin, mengatakan tim sepakbola Sultra tidak dapat melakukan pelatihan terpusat karena kondisi anggaran yang terbatas.

"Pemain tidak menjalani pelatihan terpusat karena kondisi anggaran yang terbatas. Namun harus dimaklumi karena pendanaan pembinaan olahraga hanya bersumber dari pemerintah daerah," kata Sabaruddin.

Oleh karena itu, lanjut dia, KONI Sultra dan pemerintah daerah dapat memaklumi apa pun prestasi yang dicapai para pemain dan pelatih di arena pra PON yang mempertemukan tim tangguh lainnya.

"Dalam pertandingan olahraga harus dipahami bahwa tim yang bakal juara adalah tim yang mempersiapkan pemain secara optimal. Artinya, kalau pemain mau jadi juara maka persiapan pun harus level juara," katanya.

Pra PON XIX cabang sepak bola yang akan dihelat di Mamuju, Sulawesi Barat mempertemukan tim Sultra, Sulbar dan Sulawesi Selatan.

Tim yang mencatatkan kemenangan penuh berhak mengantongi tiket PON XIX yang akan berlangsung 2016 di Jawa Barat.

Pelatih sepak bola Sultra Hamdan mengatakan pemain belum menjalani latihan secara total karena sebagian masih berada di klub daerah.

"Sultra sulit mengukur optimisme meraih tiket PON karena persiapan tim tidak maksimal. Juga buta peta kekuatan lawan karena tidak pernah melakukan uji tanding," kata Hamdan.

Ia mengharapkan semua pihak rasional menerima apa pun hasil yang dicapai tim sepakbola Sultra di arena pra PON karena setiap peserta bertekad lolos PON. 

Pewarta : Oleh Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024